Danger Boy 27

86.7K 6.2K 402
                                    

Halloaaa aku kembali up dengggg, nyempetin UP walopun lagi PAS hihi:v

Happy Raeding❤

Ruangan yang begitu mencekam, tidak ada yang berani membuka suara sedikit pun. Bahkan tatapan mereka kini menunduk, tidak berani menatap sang ketua yang terlihat begitu menyeramkan kala sedang emosi.

"Apa permintaan gue susah?" akhirnya Rangga membuka suara.

"JAWAB!" bentak Rangga. Urat-urat lehernya terlihat, giginya bergemeletuk, tangannya mengepal kuat hingga kuku-kukunya memutih.

"Maaf bang, kita salah," ujar Radit sambil menunduk.

"Temuin gue di gedung tua, jalan belangka," ujar Rangga dingin, lalu mulai beranjak dan pergi.

"Huhhh, kalo lagi emosi serem," gumam Raffa seraya menghembuskan nafasnya lega.

"Lain kali jangan lalai," peringat Raka.

"Kemana lo waktu itu?" tanya Raka kepada mereka yang mendapat tugas dari Rangga.

"Gue jajan bentar bang, gue kira doinya bos mau ke kantin juga," ujar Panji.

"Kita di sini sama-sama salah, gue, Gavin, Devan, Raffa, juga ngerasa lalai jagain Zea," papar Raka.

"Menurut gue, itu bukan permintaan yang susah buat di lakuin," ujar Gavin.

"Tapi, karena dasarnya emang kita lalai aja," imbuhnya lagi.

"Oke, kalian jangan terlalu mikirin masalah ini, Rangga mungkin lagi kalut makanya dia semarah itu," papar Raka.

"Kita duluan," ujar Raka. Laku Raffa, Devan, dan Gavin ikut melangkah ke luar dari markas.

●●●

"Arghhhh! mati lo sialan!" desis Rangga sambil memukuli stir dengan kuat.

Napasnya memburu menandakan dirinya sedang emosi, ingin sekali dia melampiaskannya kepada orang yang telah menyelakai gadisnya.

Hingga kini Rangga sedang berjalan di lorong rumah sakit untuk menemui gadisnya, karena sedari pagi Rangga meninggalkan Zea.

Rangga membuka knop pintu yang ia lihat adalah ruangan Zea begitu ramai karena ada teman-temannya.

"Gue kira lo langsung ke---"

Belum Raffa melanjutkan ucapannya, Rangga sudah memberi tatapan tajam kepada Raffa membuat sang empu langsung bungkam.

"Rangga," panggil Zea.

"Hm," gumam Rangga sambil menghampiri ke arah brangkar.

"Eh, Ze gue pulang duluan ya," ujar Hanna.

"Yahh, kenapa?" tanya Zea.

"Biasa panggilan ibu negara," jawab Hanna sambil terkekeh.

"Kalo gitu gue juga pamit dulu, besok kita ke sini lagi," ujar Khatryn.

"Kok pada pulang sih?" kesal Zea.

"Glad juga mau pulang?" tanya Zea.

"He'em, hari ini Glad mau jajan bulanan sama Mommy," jawab Gladys.

"Jadi pulang semua?" tanya Zea lesu.

Danger Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang