DANGER BOY 10

135K 10.4K 456
                                    

Haii haiii jangan lupa vote sebelum membaca🤗❤

Happy Reading❤

Terhitung dua hari Zea di rawat di rumah sakit, dan hari ini ia akan kembali ke rumahnya yang sudah ia rindukan.

"Rangga gak kesini bun?" Tanya Zea kepada Resha yang sedang merapikan baju miliknya.

"Kan, Rangga sekolah, sayang."

"Jadi, gak jemput Zea dong?" Tanyanya lesu.

"Nanti pulang sekolah juga ke rumah," ucap Resha.

"Bener, ya?"

Resha menganggukkan kepalanya, "Iya."

"Yaudah, ayo kita pulang, Ayah udah nungguin kasian," ajak Resha lalu menggandeng tangan mungil anak bungsunya.

•••

"Ngomong kek, Ga diem mulu dari tadi," celetuk Raffa.

"Rangga 'kan, emang jarang ngomong kali Raff," sahut Gavin.

"Gue pergi dulu," pamit Rangga.

"Lah, mau kemana tuh si bos?" Tanya Devan.

"Lo pasti tau lah," gumam Raka.

Rangga sudah berada di kelas 12 Ips 3, lalu menghampiri seorang cewek yang sedang memainkan ponsel.

Cewek itu menyadari ada yang menatap ke arahnya lalu mendongak dan sontak tersenyum manis.

"Rangga, ngapain kesini? Cari aku ya?" Tanya cewek itu dengan pedenya.

Rangga mengangguk lalu tersenyum manis, tidak tahu saja jika senyuman itu mematikkan.

"Pulang sekolah bareng gue, mau?" Tawar Rangga, sungguh sebenarnya ia muak namun, ia harus menahannya hingga nanti saatnya.

"Serius? Iya-iya aku mau, Ga," jawab Tasya antusias.

Ya. Tasya sthapson, anak dari seorang pengusaha yang lumayan terkenal namun masih di bawah perusahaan milik Adlard.

"Pulang sekolah gue tunggu di parkiran," kata Rangga lalu melengos pergi keluar kelas.

Tasya terkekeh sinis, ia merasa senang, sungguh karena selama 2 tahun mengejar Rangga baru kali ini ia di respon.

"Rasain lo anak cupu," gumam Tasya seraya terkekeh sinis.

Bel pulang sudah berbunyi, seluruh anak-anak Cendrawana berhamburan keluar kelas.

"Hai, Ga," sapa Tasya sambil bergelayut manja di lengan Rangga.

Rangga memejamkan matanya sejenak, menahan gejolak yang sebentar lagi sepertinya akan meledak.

"Jadi pulang bareng 'kan?

Rangga mengangguk, lalu memakai helm fulfacenya dan menaiki motor sport miliknya.

"Ga, aku gak bisa naiknya susah," ucap Tasya sambil memasang wajah memelasnya.

"Pegang pundak gue."

"Cih, kenapa beda banget kalo sama gue," gerutunya dalam hati.

Danger Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang