8. Bolos

406 67 0
                                    

Hikari kini menulis catatan materi yang baru saja dijelaskan oleh sang guru yang kebetulan menulis di papan tulis, tangannya dengan lincah langsung menulis semuanya dengan rapi dan bersih serta lengkap tanpa ada yang terlewatkan sedikitpun.


Tidak lupa pena warna warni yang digunakan untuk menandai bagian-bagian penting pun digunakan secara silih berganti dengan cepat.

Setelah selesai, dia menaruh peralatan menulisnya dan bertopang dagu sembari menatap keluar jendela kelas dari bangkunya, menatap langit biru yang membentang luas diangkasa saat ini karena cahaya matahari sembari menunggu semua teman satu kelasnya menyalin semua catatan yang ada dipapan tulis.

Dalam diam, entah kenapa ia terbesit dengan sempurna sosok Sakusa yang menjulang itu, mengingat jarak tinggi tubuh keduanya sendiri 40 cm jadi nggak aneh.

Kalau tinggi mereka benar-benar kebanting, tapi lelaki itu malah peka untuk tak membiarkan Hikari mendongakkan wajah terlalu tinggi ketika di gerbong kereta waktu itu.

Tak ingin gadis itu merasa keram pada area tengkuk dan lehernya.

Karena menunduk itu tak membebani anggota tubuh ketimbang mendongakkan kepala dan wajah yang akan menyebabkan sakit leher.

Rambut hitam bergelombang, dua tahi lalat diarea dahi kanannya tepat di atas alis sebelah kanan, putih, tinggi, wangi menenangkan yang menusuk indera penciuman dengan lembut, matanya tenang dan meneduhkan selama menatap Hikari.

Biarpun sifat tsundere nya keluar begitu saja setelah mereka turun dari kereta dan memberikan julukan seenak pantat padanya.

Dan itu sebenarnya benar-benar menyebalkan sih kalau tidak segera terbiasa atau membiasakan diri dengan orang yang kelakuannya demikian.

Tapi Hikari memahami dan memakluminya.

'Germs' yang berarti kuman.

Biasanya orang kalau dijuluki begitu langsung tersinggung pada awalnya kalau mereka tak tau atau masih tak peka dengan sifatnya yang demikian.

Kecuali anak-anak di Itachiyama yang sudah tau bagaimana dia sejak lama, jadi anak-anak ceweknya malah auto maju tak gentar pas tau dia begitu, alias berharap siapa tau bisa jadi suamiable yang ...

Begitulah.

Apalagi soal urusan rumah dan bersih-bersih.

Dia juaranya.

Dan mereka akan terhindar dari penyakit berkat kebiasaannya itu.

Biarpun Hikari juga suka bersih-bersih, tapi dia tidak terlalu maniak akut seperti Sakusa, alias masih normal atau masih pada batas wajarnya.

Jadi kalau keduanya dipadukan soal ini, Sakusa juara satu dan Hikari juara dua.

Tapi tetap saja sih, kebersihan rumah benar-benar terjamin kalau mereka berdua jadi satu paket.

Entah kenapa, Hikari merasa ada sesuatu yang mengganjal didalam hatinya saat ini dan sulit sekali untuk disingkirkan.

Dirinya berpikir apa sebenarnya yang mengganggunya dalam diam ditengah pelajaran yang sedang berlangsung saat ini, hingga akhirnya dia sadar.

Ia ingin menemui Sakusa detik ini juga.

Hikari mencelos diam-diam agar semua teman yang ada dikelas termasuk Hinata tidak menyadari helaan nafasnya yang sedikit berat barusan ini.

Tapi kalian tau sendiri, si matahari Karasuno itu menyadarinya karena dia duduk tepat dibangku yang ada didepan Hikari ditambah dia sedang tidak fokus belajar.

My Half [Sakusa Kiyoomi x Udai Hikari] [✔]Where stories live. Discover now