52. It's Her Again

350 37 9
                                    

"Ah, aku lupa sesuatu."

Ucapan spontan Hikari dikala Sakusa baru saja menaruh Mamoru di kamar khusus putra mereka karena si kecil itu sudah bisa tidur mandiri sejak dua bulan lalu pun membuat Sakusa menoleh ke arahnya yang sedang berdiri manis di samping pintu kamar keduanya setelah mereka kembali dari kamar Mamoru.

Dia menatap si kecil itu sembari mengernyitkan dahinya ringan.

"Sayang, kita bertiga udah mandi bersih banget loh habis pulang dari GOR habis tanding tadi ngelawan Schweiden, kamu lupa apaan?" tanya Sakusa.

Hikari menoleh sembari menghela nafasnya ringan.

"Another cleaning things from germs that belongs to you, Hun. Dan beberapa keperluan lain tentunya, serius aku juga lupa gak sengaja pake banget kalo keperluan pribadi kita juga hampir habis. Kamu paling demen bawa barang gituan kemana-mana loh, kamu juga lupa kalo stok barang-barang anti kuman kamu udah tinggal dikit? Aku sama Mamoru jarang banget pake gituan loh." jelas gadis itu dikala dia mendekati kasur dan berdiri tepat dihadapan Sakusa yang saat ini masih mengalungkan handuk di atas kepalanya.

Dimana Sakusa masih belum mengeringkan rambut hitam bergelombangnya, membuat Hikari inisiatif meraih lalu menggosokkan handuk tersebut dengan lembut di kepala sang suami.

Hal itu membuat Sakusa memejamkan matanya sejenak karena merasa nyaman dengan apa yang Hikari lakukan, karena gadis itu kalau melakukan sesuatu atas suami dan putranya memang dengan lemah lembut dan penuh kasih sayang.

Sejak hari pertama Sakusa menjalin hubungan dengannya ketika pacaran, sampai akhirnya keduanya menikah dan sekarang sudah ada Mamoru di tengah-tengah mereka, Hikari tak pernah sekalipun marah lebih dulu jika memang bukan kondisi dimana keduanya harus di marahi.

Lebih dari itu sih, dia mah lembut banget orangnya. Mana kalo sayang banget dia gak neko-neko. Lagi sama orang lain aja dia bisa sayang kayak keluarga sendiri (rombongan SMA Karasuno dan orang-orang terdekat yang dia kenal), apalagi keluarga sendiri.

Wajar aja keduanya protektif banget sama gadis kesayangan mereka ini.

Lelaki itu mengangkat kedua tangan lalu melingkarkan kedua lengannya di pinggang ramping Hikari, membuat gadis itu otomatis melangkah maju mendekati Sakusa dan berdiri diantara kedua kaki sang suami yang terbuka saat ini, dan disaat yang bersamaan juga Sakusa menenggelamkan ringan wajahnya di perut sang istri.

Membuat Hikari terkekeh ringan karena merasa geli.

Gitu-gitu dia juga punya spot kelemahan sih, ya.

Cukup penggeli anaknya biarpun tahan banting.

"Mau keluar bentar? Kan gak jauh supermarketnya jadi kita bisa santai jalannya. Ma-chan biar aku aja yang gendong nanti jadi kamu bisa bebas bawa belanjaan." ajak Hikari.

Sakusa mendongakkan wajahnya dan menatap kedua manik mata Hikari dikala gadis itu menunduk saat ini lalu manik mata keduanya saling beradu dikala kedua tangan Hikari masih memegang handuk yang ada di atas kepala Sakusa.

Gadis itu menatapnya bingung sejenak dalam diam sembari mengurai senyum lembut yang paling disukai Sakusa sejak mereka masih pacaran dulu sampai sekarang udah punya anak, menunggu respon dan jawaban dari suaminya.

Sakusa akhirnya menghela nafas ringan.

Sebenarnya dia malas keluar rumah lagi apalagi udah bersih begini, cuma ya ada bagusnya Hikari ke ingat hal ini atau mereka bakal sama-sama lupa dan keburu mageran beli stok keperluan dirumah, terutama barang-barang anti kumannya itu.

"Ya udah, nanti jangan megang apa-apa ya, tunjuk aja apa yang mau dibeli selain stok kebersihan aku, barang-barang biar aku yang bawa, kamu fokus gendong Mamoru aja selama kita belanja, oke?"

My Half [Sakusa Kiyoomi x Udai Hikari] [✔]Where stories live. Discover now