58. Hello, Twins

182 17 0
                                    

* * *

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

* * *

Sekian jam berlalu, Sakusa masih dilanda perasaan yang tak berkesudahan yang saat ini sedang berkecamuk di dalam relung hatinya dikala sang istri masih berjuang didalam ruang bersalin.

Ia tak tau apakah Hikari memilih untuk melahirkan normal ataukah operasi setelah gadis itu berada didalam sana, jika lahiran normal, itu sudah pasti akan mengancam nyawa Hikari dua kali lipat ketimbang dia melahirkan Mamoru kala itu.

Jika operasi caesar, itu sudah pasti membutuhkan proses yang lama atas menyembuhkan luka jahitan yang diterima Hikari sebelum dia kembali ke lapangan, akan besar resiko nya jika dia memaksakan diri untuk kembali ke lapangan jika jahitannya belum sembuh apabila dia memilih jalur itu untuk melahirkan si kembar.

Entahlah, Sakusa tak bisa memikirkan itu dalam keadaan seperti ini, perasaan dan pikirannya benar-benar kacau dan semuanya menyadari itu.

"Omi-san."

Panggilan Hinata membuat kedua manik mata berwarna hitam legam milik Sakusa itu menoleh ke arah lelaki bersurai oranye itu.

"Hikari pasti baik-baik saja. Aku tau kau memikirkan apa yang dia lakukan untuk melahirkan si kembar didalam sana, tapi apapun pilihannya, kita semua sudah pasti mementingkan kondisi Hikari untuk tetap baik-baik saja." ujar Hinata.

"Tapi ini sudah lebih dari 7,5 jam, Hinata. Belum ada tanda-tanda soal istri dan anak kembarku didalam sana." sahut Sakusa.

"Omi Omi, apa yang dikatakan Shoyo-kun itu benar. Kalaupun Hikari-kun memilih untuk melahirkan sikembar dengan operasi caesar, kita sudah pasti akan melarangnya untuk latihan bahkan turun ke lapangan sampai luka jahitan di perutnya sembuh." balas Atsumu, ikut setuju dengan apa yang diutarakan oleh Hinata barusan ini.

Sakusa memilih untuk tetap diam, sampai akhirnya suara tangisan bayi muncul dari dalam ruangan dan jika didengar dengan seksama suara itu asalnya baru dari satu bayi, Sakusa yang mendengar itu kontan cemas dengan keadaan didalam sana.

Baru satu, bagaimana keadaan anakku yang satu lagi, bagaimana?! Hikari sendiri bagaimana?! Istri dan anakku satu lagi, bagaimana mereka?! Batinnya berkecamuk.

Selang lima menit, terdengar suara tangisan bayi satu lagi dan akhirnya suara dari dua bayi pun terdengar saling sahut satu sama lain didalam ruangan, membuat semuanya terlihat riang mendengar kedua bayi kembar Sakusa itu baik-baik saja, namun disaat yang bersamaan juga mereka juga mengkhawatirkan keadaan Hikari.

"Suara si kembar sudah ada, tapi bagaimana dengan Hikari-chan?" ujar Yachi cemas.

"Bukan kau saja yang berpikir seperti itu, Hitoka-chan. Dia pasti baik-baik saja, Hikari-chan orang yang kuat dan kita sudah tau dia seperti apa dari 7,5 tahun yang lalu." balas Yamaguchi, menggenggam tangan tunangannya dengan lembut dengan maksud menenangkan.

My Half [Sakusa Kiyoomi x Udai Hikari] [✔]Where stories live. Discover now