40. Visiting

393 61 4
                                    

"Ai-chan, aku masih tidak paham ganti popok Mamoru."

Sejak kembali ke rumah tiga hari lalu karena pada awalnya Hikari dirawat di RS untuk memastikan kondisinya stabil sebelum pulang ke rumah, hampir disaat-saat tertentu jika Sakusa di oper untuk mengganti popok Mamoru, dia selalu mengeluh tidak paham bagaimana cara mengganti popok bayi apalagi newborn baby seperti putra mereka.

Selain tak paham, Sakusa juga nampak jijik jika harus mengganti popok anaknya sendiri.

Taulah ya seberapa clean freak nya kepala keluarga Sakusa ini dari jaman masih sekolah sampe sekarang kuliah tahun kedua, udah punya anak juga malah.

Hikari melengos, dia baru saja memasukkan baju-baju kotor ke mesin cuci dan suaminya udah keburu ngeluh duluan.

Langkah kakinya membawa tubuh kecilnya yang masih tampak buncit efek bekas lahiran, bersyukur dia kemarin lahiran normal tanpa harus jahit menjahit jadi begitu masuk ke ruang rawat inap, dia sudah bisa bergerak ke sana kemari dengan santainya tanpa harus merasakan luka jahitan.

Biarpun berbadan kecil, pinggulnya cukup untuk melahirkan normal di usianya yang masih 17 tahun dan Kao-sensei awalnya khawatir jika dia lahiran normal.

Tapi bagi Hikari gak masalah.

Orang kelakuannya bar-bar banget melebihi jingkrak-jingkrak nya orang akrobatik, biarpun nyawa taruhannya dia mana ada takutnya.

Kao-sensei benar-benar di buat langka sama pasiennya yang satu ini, tapi dari sekian banyak bumil yang dia periksa sampai melahirkan, Hikari pecah rekor sebagai bumil termuda dibalik sosoknya yang terkenal sebagai salah satu atlit voli putra biarpun dia pemain putri dan juga seorang YouTuber karena dia suka meng-cover lagu sejak SMP.

Jadi walaupun santai dirumah sekalipun, dia tetap mendapatkan banyak penghasilan dan tabungan.

Kini ia berdiri diambang pintu kamarnya, mendapati Sakusa memasang tampang jengik dibalik ketidak tahuannya itu, membuat Hikari tertawa ringan.

"Ya udah, kamu mau kan beresin rumah? Biar Ma-chan aku yang urus."

Sakusa tentu langsung mengiyakan tanpa aba-aba, dia langsung berdiri lalu memeluk Hikari dikala gadis kesayangannya itu baru saja mendekati kedua lelaki kesayangannya itu, menenggelamkan Hikari didalam rengkuhannya dengan lembut.

"Kamu urus Mamoru aja, soal urusan rumah biar aku yang atur. Kamu gak sadar ini kantung mata kamu mulai keliatan? Udah berapa hari sejak Mamoru lahir, kamu jadi kurang istirahat, Sayang." ujar Sakusa khawatir sembari menangkup kedua pipi sang istri dengan sayang.

Lalu kedua ibu jarinya mengusap bagian kelopak bawah mata Hikari perlahan dimana kantung mata mulai terlihat walau masih sangat tipis, tapi lelaki itu mengetahuinya dengan mudah.

Gadis itu tersenyum.

"It's fine, it's happening because he still a newborn baby boy. Semua orang tua juga kayak gini, Sayang. Bukan kita doang. Kerjaan rumah bagi dua ya?"

Sakusa menggeleng keras.

"Big no to the hell for that, Sweety. Udah, urusan rumah gampang. Serahin ke aku, nurut aja. Jangan alesan 'aku tu gak bisa jadi manekin hidup', bosen dengar nya dari kamu masih hamil kemarin. Fokus ke anak kita aja sekalian diri kamu sendiri, kamu udah mulai capek dari masih hamil sampe Mamoru lahir, berapa bulan ke depan juga masih bakal begini keadaannya. Aku gak mau kamu sakit karena kurang istirahat, paham?"

Mendengar itu, Hikari mengangguk patuh setelah sebelumnya dia tertawa mendengar suaminya udah protes pake banget.

Memang sih, semenjak Mamoru lahir beberapa hari lalu dia merasa jadwal tidurnya kacau pakai banget, tapi percayalah jadi seorang Ibu itu juga asik.

My Half [Sakusa Kiyoomi x Udai Hikari] [✔]Where stories live. Discover now