21. She's a Lovely

450 67 6
                                    

"Omi-kun, Motoya-san."

Panggilan Hikari yang memanggil sang suami serta sepupunya yang tengah asik bersantai di kamarnya itu menoleh ke arahnya.

Semenjak menikah, pengisi alias penghuni kamarnya kini jadi bertambah dua orang selain sang kakak yang hobi sekali nangkring nggak jelas.

Siapa lagi kalau bukan Sakusa dan juga Komori.

"Ada apa, Hikari?" tanya Komori sembari menoleh ke arahnya, sedangkan suaminya itu hanya menatap gadis kecilnya dari sudut jangkauan matanya tanpa mengalihkan arah wajah dari ponsel yang ia pegang saat ini.

"Anak-anak dari tim ku mau datang. Kalian dikamar aja kan? Atau gimana?" tanyanya sembari mendaratkan pantat cantiknya di pinggir kasur didekat Sakusa.

Lelaki itu memang terlihat tak acuh sembari memainkan ponselnya, namun tangan kirinya terurai lalu menaruh telapak tangannya di puncak kepala Hikari lalu mengelusnya lembut.

"Aku dikamar." ucap Sakusa, yang hanya di sambut anggukan kepala oleh Hikari.

"Well, karena lima dari dua belas total anak lelaki di tim mu sudah kenal aku karena aku menyusulmu dihari pertama tahun baru, aku bisa keluar. Lagian kalau suamimu nih, mana mau bocah ini keluar kamar hanya ingin tegur sapa dengan teman-temanmu, bisa sariawan pantatnya- aduh! Kiyoomi!" pekik Komori di akhir karena Sakusa langsung menghantam wajahnya.

Hikari tertawa, lalu tak lama kemudian ponselnya berdering dan menampakkan nama sang wakil kapten di layar ponselnya, Suga.

"Suga-san?" panggil Hikari begitu ia mengangkat telepon.

"Kami didepan rumahmu, Hikari." ucapnya.

Gadis itu menatap ke arah kedua anggota keluarganya itu dengan lirikan mata yang mampu dipahami begitu saja oleh mereka.

"Iya, tunggu se- itta! Apaan sih?!" pekiknya ketika Sakusa menjewer telinganya.

Lelaki itu mendekati dan memposisikan mulutnya tepat didekat telinga Hikari, lalu membisikkan sesuatu yang pastinya Komori tidak tau.

"Macam-macam, ku sikat kau, tuyul cantik." bisiknya.

"Bangke." sahut Hikari bete tanpa menahan intonasi suaranya.

Gadis itu langsung ngacir tunggang langgang sebelum serbuan bantal melayang dari Sakusa dengan tampang kesalnya, Komori kontan menertawakan kejadian ini.

"Hei, dia masih bocil!" celoteh Komori.

"Bocil darimananya? Kek gitu dibilang bocil? Picek mata kao?" sahut Sakusa kesal, membuat Komori makin terbahak keras.

"Hati-hati kualat kau ya! Ku doakan mampus!" sahut Hikari begitu kakinya baru saja turun dari anak tangga terakhir.

Dan ternyata Sakusa membalas ocehannya lewat pesan, Hikari langsung merogoh saku celananya lalu membuka pesan dari suaminya itu.

------------------------------
Omi-kun❤
Bacot, germs.

Hikari
Ara ara, kau emosi?

My Half [Sakusa Kiyoomi x Udai Hikari] [✔]Where stories live. Discover now