48. Missed

309 48 9
                                    

Rio, Brazil

Note :
Nanti bakal ada percakapan Hikari sama teman-teman Hinata yang ada di Brazil, percakapan mereka bakal pakai Bahasa Portugis tapi aku bakal langsung pakai Bahasa Indo dengan tanda " <'.......'> ".

Dimana titik-titik itu nanti bakal berisikan percakapan Hikari sama teman-teman barunya pakai Bahasa Portugis, dan sama Hinata serta semua yang dia kenal dari Jepang bakal pakai tanda kutip biasa alias pakai Bahasa Jepang.

Itu yang membedakannya ya.

Sankyu!

***

Dua minggu berlalu, Hikari kini tengah duduk di pasir pantai yang tak jauh dari tempatnya tinggal bersama Hinata karena lelaki itu menawarkan diri kepada Hikari soal tempat tinggal, karena tak jauh dari pantai tempat biasa ia berlatih.

Gadis itu tampak memangku Mamoru yang duduk ditengah kedua kakinya yang kini tampak beradaptasi dengan pasir yang sedang ia mainkan dengan kedua tangan kecilnya karena Hikari menaruh si kecil itu langsung di atas pasir.

Keduanya duduk dibawah salah satu pohon yang dedaunannya sangat rindang, pokoknya Hikari cari tempat yang paling teduh agar kulit Mamoru tidak terpapar langsung terlalu lama dibawah cahaya matahari selama mereka di Brazil.

Jujur saja, Hikari terpaksa pakai celana dan baju lengan panjang selama disini karena tak ingin kulitnya belang, bahkan area pergelangan tangannya pun harus dia rawat sebaik mungkin agar belangnya tidak permanen nanti.

Gak apa dia kepanasan sama numpukin cucian yang penting kulit dia gak jadi kayak Hinata sekembalinya mereka dari Brazil nanti.

Kalian tau sendiri Hinata nggak seputih kayak pas SMA karena kelamaan di Brazil kecuali Hikari yang masih bakal tetap putih tentunya sekembalinya mereka nanti dari sini, karena dia punya tips dan trik sendiri untuk menjaga badannya biar gak belang.

Awalnya Mamoru tampak menolak keras karena efek ajaran sang ayah, tapi mengingat ibunda nya sendiri mudah beradaptasi dengan siapapun dan dimanapun.

Itulah kenapa Mamoru langsung gaskeun main pasir dan nggak rewel lagi.

Ditambah Sakusa juga tampak tertular untuk beradaptasi dengan siapa saja biarpun germaphobia nya itu takkan pernah bisa hilang, Mamoru jadi dominan sifat sang mama.

Apalagi mereka bakal menetap disini sampai 1,5 tahun dan itu tidak sebentar, apalagi yang menjaga Mamoru bukan Hinata sendiri selama mereka berlatih di sana jadi dia harus membiasakan buah hatinya disentuh orang yang bisa di percaya, seperti teman-teman Hinata yang ada disini.

Salah satunya siapa lagi kalau bukan Pedro, mengingat dia juga jadi roommate keduanya dan kehadiran Hikari ternyata jadi sesuatu yang sangat mereka butuhkan biarpun Mamoru juga bersama mereka.

Dan selama dua minggu itu pula Sakusa tak pernah berhenti menanyakan keadaan sang istri serta sang anak, hal itu membuat Hikari jadi terkekeh geli. Suaminya benar-benar makin kayak orang gila ngingetin dia buat jauhin Mamoru dari segala hal yang bakal bikin kulit dia kotor dan terkena kuman dari segala macam hal yang menurutnya sama sekali tidak higienis.

Kalian tau lah.

Hikari cuma iya in doang pas di telfon, padahal aslinya dia udah cus aja biarin Mamoru beradaptasi kesana kemari, biarpun yang tidak disukai oleh Mamoru adalah satu, kerumunan!

Yaah, biarpun seiring berjalannya waktu juga Hikari tau anaknya itu bakal terbiasa sama hal itu. Dan sama teman-teman Hinata yang sudah lelaki itu kenal lebih dulu, Mamoru dengan mudahnya menempel kepada mereka terutama Pedro yang jadi roommate mereka.

My Half [Sakusa Kiyoomi x Udai Hikari] [✔]Where stories live. Discover now