47. Rio, Brazil

333 52 11
                                    

Miyagi Prefecture, 3 Months Later.
November 2016.

***

Hikari kini sudah lulus kuliah tepat tak sampai seminggu setelah ulang tahunnya yang ke 18, kini di pertengahan bulan November, Hikari memutuskan untuk berangkat ke Brazil sesuai rencananya waktu itu dan menepati janji kepada Washijou-sensei untuk berangkat ke sana bersama Hinata.

Lebih tepatnya menyusul karena lelaki bersurai oranye itu sudah berangkat lebih dulu bulan Juni kemarin ini.

"Sayang, udah di cek semua?"

Pertanyaan Sakusa memecah keseriusan Hikari yang sedang mengecek barang-barangnya agar tak ada yang tertinggal untuk berangkat besok.

Gadis itu menoleh sembari mendongakkan wajah dan mendapati sang suami sedang menggendong Mamoru yang kini sudah berusia 10 bulan.

"Umma." panggil Mamoru dengan satu tangan yang menggenggam baju sang Ayah.

Hikari berdiri sejenak lalu memeluk Sakusa, sang suami kemudian melingkarkan salah satu tangannya yang senggang ke area pinggang sang istri di kala satu tangan lagi masih menggendong Mamoru.

"Maaf ya, buat satu setengah gak sampai dua tahun ke depan aku nggak di rumah sama Mamoru, aku pengen nemenin kamu tapi aku mesti latihan lagi buat mengasah skill aku disana bareng Shoyo. Voli pantai bener-bener ngedukung banget soalnya buat antisipasi keadaan kalo aku udah turun ke lapangan lagi nanti. Aku juga gak mau ngerepotin kamu sama orang tua kita buat ngasuh Mamoru, makanya aku bawa anak kita ke sana." ucap gadis itu dikala dia menenggelamkan wajahnya ke dada bidang sang suami dikala kedua tangannya sudah melingkari pinggang Sakusa.

Dia menarik nafas dalam-dalam, mencium bau khas sang suami sebelum dia berangkat jauh sembari membawa Mamoru bersamanya.

Sakusa menunduk lalu mengecup puncak kepala Hikari dengan sayang.

"Aku ngerti. Aku selalu dukung apapun keputusan kamu selagi kamu bisa ngatasin semuanya, aku selalu percaya dari awal kita nikah sampai sekarang kita udah punya Mamoru, kita juga udah nikah dari masih sekolah, umur pernikahan kita udah masuk 4 tahun bulan depan ini dan pernikahan kita udah nggak seumur jagung lagi. Kamu udah 18 tahun, aku udah 20 bentar lagi 21 tahun, kita sama-sama tau apa yang terbaik. Aku selalu dukung cita-cita yang mau kamu raih sejak awal sebelum Mamoru hadir dan aku gak akan halangin kamu buat gapai semua yang belum kamu raih, aku pengen kamu hati-hati disana bareng Hinata apalagi kamu bawa Mamoru. Jangan jauh-jauh dari Hinata, karena cuma dia yang bisa jaga kalian berdua. Kalau dia ada kenalan yang bisa di percaya disana buat jaga kalian berdua, minta tolong lah sama mereka. Sehebat apapun kamu dalam segi bela diri, kamu tetap perempuan, ingat Mamoru karena anak kita masih butuh kamu, aku juga demikian."

Ucapan Sakusa membuat kedua manik mata Hikari berair tiba-tiba, lelaki itu juga merasa jika pelukan Hikari terasa sedikit mengerat di pinggangnya saat ini dikala gadis itu belum mengangkat wajah sejak mereka berpelukan barusan ini.

Dia tau betapa bahagianya Hikari bisa diberi izin dan diberi dukungan penuh saat ini darinya mengingat dia adalah kepala keluarga yang sudah mengambil alih tanggung jawab atas gadis yang ada didalam pelukannya saat ini sejak empat tahun yang lalu dan itu bukan lah waktu yang sebentar.

Namun disaat yang bersamaan, entah kenapa dia merasa hatinya sakit dan juga sedih karena dia harus pergi jauh dari sang suami sembari membawa putra sulung mereka saat ini. 

Ah ... Aku jadi nggak mau pergi, demi apapun aku nggak mau pergi buat ninggalin Omi-kun sendirian di Tokyo dan sekitarnya, satu setengah tahunan itu bukan waktu yang sebentar ... Batinnya sedih.

Tapi Hikari sadar ini adalah keputusannya yang sudah dia ambil sejak lulus SMA kemarin, dia juga sudah mendiskusikannya dengan Sakusa sebelum dirinya hamil Mamoru kala itu dan sang suami sudah menyetujuinya.

My Half [Sakusa Kiyoomi x Udai Hikari] [✔]Where stories live. Discover now