10. Provokasi? Maybe.

397 66 8
                                    

"Kau sinting? Aku tak mau menyentuhmu! Bahkan menyentuhmu dengan satu ujung jariku saja aku tak akan sudi!" tolaknya mentah-mentah.

Membuat Hikari langsung berkacak pinggang.

"Sigh, Sakusa-san. Apa tampang ku terlihat kalau aku ini tukang menumpukkan kuman? Aku memang suka kotor-kotoran tapi bukan berarti aku membiarkan kuman bersarang ditubuhku selama itu juga kali. Kau bisa tanya dengan anak-anak klub voliku kapan-kapan kalau kau mau, siapa tukang bersih-bersih di klub kalau bukan aku yang selalu meneriaki mereka soal kebersihan. Kapan-kapan kau bisa cek ke rumahku dalam keadaan sedang beres-beres sekali pun dengan tampang lagi kek babu juga aku tidak masalah." sahutnya sambil mengejek diri sendiri.

Membuat Sakusa hampir saja menyemburkan tawa namun dia berhasil menahannya dengan sempurna, dia hampir saja mengeluarkan tawa langkanya karena kelakuannya yang unik itu saking pedenya Hikari.

Bayangkan.

Seorang Udai Hikari bisa memancing seorang Sakusa Kiyoomi nyengir dibalik maskernya saat ini!

Hikari tau lelaki itu ingin tertawa dibalik maskernya karena dia bisa melihat dari ekspresi mata dan alis Sakusa namun dia tetap diam tanpa memberi komentar soal kelakuan lelaki yang tengah duduk dihadapannya saat ini.

Tapi sok jaim sama sok jual mahal!

Golok mana golok?

Mana?!

Mau saya sabet nih woi, gemes!

Mereka yang begini kenapa saia selaku Author yang kesal?!

KENAPA?!

Hikari tersenyum, ia kemudian mengulurkan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya masih bertopang dengan manis di pinggangnya sejak tadi, Sakusa berjengit lalu menatap tangan yang terulur itu dengan tatapan super sarkastik sembari memundurkan sedikit tubuhnya ke senderan sofa tempat dia duduk.

Amjinc.

Ingin ku berkata kasar ama ini bocah jancuqq.

Bener-bener cocok dah ini judul chapter ama keadaan mereka berdua, tapi saya yang terprovokator karena gemas sendiri selaku penulis.

Tunggu ...

Kan saia yang ngetik.

Kenapa saia yang pen banget gulug anak orang dah?

"Gak usah sarkas gitu lihat tangan ku, kalau mau semprot tanganku terus baru megang ya udah, gas. Aku gak takut." ucap Hikari.

Sakusa tetap tak mau melakukannya, sampai-sampai Hikari mengeluarkan sapu tangannya yang masih bersih dari saku celananya karena dia punya dua sapu tangan, lalu mengeluarkan cairan pembersih yang ikut menyelip didalam saku celananya dan menyemprotkannya ke kedua tangannya secara bergantian, kemudian mengelap dan menyemprotkannya lagi.

Lelaki itu mengerjapkan mata cengo.

Kenapa?

Gadis dihadapannya ini super niat!

Sumpah, seumur hidupnya baru kali ini dia ketemu anak gadis yang gak tanggung-tanggung begini setelah tau sifat phobianya.

Hikari kembali mengulurkan tangan kanan sedangkan tangan kirinya masih memegang sapu tangannya.

Lagi-lagi respon Sakusa masih sama.

Lantas hal itu akhirnya membuat Hikari langsung bergerak dan meraih kedua tangan besar lelaki itu secara paksa setelah menaruh sapu tangannya di atas meja, Sakusa berniat melawan namun disisi lain dia juga terlihat pasrah.

Karena Hikari sudah melakukan hal yang tepat sebelum meraih tangannya saat ini.

"Ja—"

"Berisik."

My Half [Sakusa Kiyoomi x Udai Hikari] [✔]Where stories live. Discover now