30. Tindakan

688 59 12
                                    

⚠ 18+ Alert!

Di chapter ini akan ada sedikit adegan yang bisa dibilang diatas umur yang cukup, untuk para pembaca yang usianya dibawah 17 atau 18 tahun disarankan untuk melewati awal bagian chapter ini apabila kalian merasa tidak nyaman.

Biarpun saia tau kalian tetap akan baca dan tak memperdulikan peringatan dariku, huehehehe.

Diharapkan para pembaca untuk bijak dalam membaca dan saia minta maaf kalau kalian kurang berkenan di chapter ini.

Makaciikkk🥺

* * *

Mendengar permintaan sekaligus keinginan Sakusa yang tak terduga sama sekali barusan ini, Hikari terpekik kaget dengan wajah yang tak kalah merah padam dari wajah Sakusa saat ini.

Sumpah.

Permintaan dadakan Sakusa ini membuatnya tak bisa berkutik sama sekali!

"Tu— tu— tunggu dulu!" sergahnya langsung tanpa takut, ditambah kini rasa panik dan malu langsung melandanya.

"Kenapa tiba-tiba?! Bukannya waktu itu kau sendiri bilang tak mau memaksaku atau apapun perihal anak ketika aku baru lulus SMA dan berniat kuliah?! Kuq tiba-tiba?!" hebohnya lagi.

"Memangnya salah?" tanya Sakusa.

"Ya iya, lah! Kan katamu abis segala macamnya, nunggu cukup umur lah, jangan pas umur belasan lah punya anak, apalah! Sayang, plis, ini bukan perkara kecil dan mudah!" sergah Hikari lagi setelah suaminya itu melontarkan pertanyaan padanya dengan tampang polos, lagi!

Mana gak gemes Hikari sama dia?

Sakusa tak menyahut dan tak memperdulikann ucapan gadisnya itu sama sekali, dia beringsut mendekati Hikari ditambah gadis itu juga mulai beringsut ke belakang sampai pada akhirnya punggung kecilnya itu menghantam tembok kamar dengan lembut.

Lelaki itu mengikis jarak wajah antar keduanya dan dia menempelkan bibir lembutnya pada bibir Hikari dengan perlahan tanpa terburu-buru, gadis itu memejamkan matanya tepat disaat Sakusa menempelkan bibirnya pada bibir ranum miliknya tanpa perlawanan sama sekali.

Padahal barusan dia juga menolak keras apa yang ingin dilakukan Sakusa padanya, namun disisi lain dia juga terlihat pasrah karena tak ingin durhaka pada suami sendiri.

Perlahan, Sakusa memperdalam panggutannya dan Hikari menerimanya tanpa bantahan berarti, membiarkan Sakusa memainkan lidahnya dengan lidah Hikari sampai keduanya kehabisan nafas.

Dan Sakusa kembali melakukannya setelah merasa cukup bagi keduanya untuk menghirup oksigen yang ada disekitar mereka.

Pelan-pelan, ciuman Sakusa mulai beringsut ke leher dan membuat Hikari merasa wajahnya memanas saat ini dikala ia memejamkan mata sejak tadi, gadis itu bahkan bisa merasakan deru nafas serta udara hangat dari Sakusa yang kini menerpa ceruk lehernya.

Sakusa mulai meninggalkan tanda satu persatu diatas kulit putih Hikari diarea leher.

"Mmh, Omi ... kun ..." eluhnya pelan, membuat Sakusa makin terangsang dan temannya yang dibawah itu jadi naik begitu mendengar eluhan sang istri.

Namun dia tak mau terburu-buru dan terlalu kasar, karena dia tau Hikari pasti akan marah serta tak menyukai apa yang dirinya lakukan apabila jika ia memperlakukannya demikian.

My Half [Sakusa Kiyoomi x Udai Hikari] [✔]Where stories live. Discover now