38. Check Up Terakhir

366 61 4
                                    

Sori baru update, kelupaan gua ngetik tadi-_-

Selamat membaca!❤

Bengkulu, 28 Mei 2021.

Typo?
***

"Omi-kun, kan cuma check up doang ini kerumah sakit, ngapain sih kamu bawa barang banyak se gunung gitu? Mau minggat sama hibernasi kamu ke hutan?"

Celotehan Hikari di pagi hari minggu ini membuat Sakusa yang awalnya masih berfokus dengan kegiatannya pun menoleh sembari menatap sang istri gemas-gemas sayang, dimana sosok Hikari saat ini berbalut kaos dress hamil setengah lutut berwarna biru lembut dipadu dengan kardigan rajut berwarna hitam.

Belum lagi perutnya sudah membesar dan membulat sempurna tepat menjelang lahiran sekitar seminggu lagi dan hari ini adalah jadwal kontrol terakhirnya sebelum bersiap untuk melahirkan nanti.

Sakusa berdiri lalu memeluk sang istri sayang.

"Rumah sakit gak sepenuhnya steril, nanti kalau kamu sakit menjelang lahiran gimana? Aku gak mau." protesnya setelah menenggelamkan wajah di ceruk leher Hikari, membuatnya hanya bisa menghela nafas.

"Omi-kun, kamu gak usah mikir yang aneh-aneh deh, ya. Aku gak papa, anak kita gak papa. Fisik harus dibiasain lawan kuman, kalo nggak nanti pas lahir anak kita mudah sakit-sakitan gimana, kamu mau emangnya?" sergah sang istri bete.

Membuat lelaki itu hanya bisa mendengus sembari mencebikkan bibir bete.

"Ya udah lah, ngalah aku." sahut Sakusa.

Kini mereka beranjak keluar rumah setelah membawa barang seperlunya saja dan Sakusa memakai masker serta topi berwarna hitam begitupun Hikari yang juga demikian setelah menyanggul rambutnya dengan benar.

Keduanya berjalan berdampingan dan Hikari menggenggam tangan Sakusa sembari melangkah ringan sambil bergerak kesana kemari ala anak-anak seumurannya (wajarlah, masih 17 tahun).

Oh ya, sekarang sudah masuk awal minggu kedua bulan Januari tahun 2016 dan usia Hikari sudah 17 tahun bulan November lalu.

Selama melangkah menuju rumah sakit yang tak jauh dari rumah Hikari, secara tak sengaja keduanya justru berpapasan dengan Pelatih Ukai, tak lupa ada Takeda-sensei, Sugawara dan juga Daichi yang sedang berceloteh panjang lebar dengan mantan pelatih mereka itu.

Melihat sosok yang sangat familiar sedang berjalan dengan sang suami biarpun dia menutup surai hitamnya dengan topi ditambah menutup wajah manisnya dengan masker, hal itu tetap tak menghalangi sang pelatih yang tetap mengenalinya, kontan saja Pelatih Ukai langsung meneriaki Hikari.

"Ooooi, Udai!"

Suara panggilan beliau membuat Hikari serta Sakusa yang berjalan tak jauh dari ketiganya menoleh setelah mereka menghentikan langkah, begitupun Daichi dan Suga serta sang guru yang ikut menoleh ke arah yang ditatap oleh sang pelatih.

Krik krik.

Doeng.

"Eh? Eeeeeh?!" pekik ketiga mantan anggota Karasuno itu bersamaan.

Bahkan sang guru juga rusuh dadakan.

"Tu— Hikari?!" pekik Suga terkejut.

"Udai?! Kau kenapa?!" sahut Daichi, ikut-ikutan panik.

"Udai-chan?!" sambung Takeda-sensei.

Kedua senior Hikari sekaligus sang guru mendekati gadis itu dengan segera, Hikari hanya bisa menatap ketiganya membisu sembari sweatdrop, lalu menatap sang pelatih galak.

My Half [Sakusa Kiyoomi x Udai Hikari] [✔]Where stories live. Discover now