36. Bosan

378 63 2
                                    

Hikari yang sedang menonton acara kesenangannya saat ini disalah satu channel televisi pun menoleh ke arah jendela rumah sesaat, dimana saat ini hujan sedang turun, bertepatan dengan jadwal check up nya.

Ia mengelus perutnya yang mulai membuncit saat ini mengingat kandungannya sudah menginjak usia lima bulan, dan saat ini ia juga sedang menunggu Yachi serta Pelatih Ukai yang sedang dalam perjalanan menjemput keduanya karena mereka tak bisa membiarkan Hikari pergi sendiri saat ini.

Kebetulan Pelatih Ukai diberitahu sang manajer perihal kehamilan anggota termudanya itu dan dia terlihat sangat antusias menyambut si jabang bayi yang akan lahir sekitar 4 bulanan lagi itu.

Pandangan yang awalnya masih berfokus ke acara di televisi pun beralih ke arah pintu rumah yang dimana bel rumah berbunyi, Hikari beranjak lalu berjalan dengan satu tangan yang memegangi perutnya saat ini, lalu satu tangan nya lagi kini terangkat dan meraih kenop pintu rumah lalu membukanya.

Wajah gadis itu merona riang ketika melihat sosok yang sangat berarti baginya sejak duduk dibangku SMA.

"Ukai-san, Hitoka!"

Mereka kini berdiri tepat didepan pintu rumahnya setelah mereka membuka pagar rumah tadi dan melipat sejenak payung mereka.

Mengingat Hikari sengaja memberi kunci cadangan pada keduanya selain Komori, dan Sakusa juga sudah menyetujuinya. Mereka bertiga bisa dipercaya, apalagi Pelatih Ukai dan Yachi juga sudah kenal baik Hikari sejak masih kelas satu dulu.

Jadi jika Sakusa sedang tak dirumah, maka Yachi akan mampir untuk menemani Hikari dikala dia sedang senggang.

"Yo!" sapa sang pelatih.

"Hikari-chan!" sapa Yachi, dimana dia kemudian langsung memeluk lembut Hikari dan dia mampu merasakan perut Hikari yang mulai membuncit saat ini.

Dia melonggarkan pelukannya dengan segera dan kedua manik matanya menatap ke arah perut Hikari dengan antusias saat ini.

"Waah! Perutmu bikin gemas!" hebohnya kemudian.

Hikari terbahak.

"Mau pegang?" tanyanya.

"Eh? Boleh? Nanti suamimu marah." balasnya, membuat Hikari hanya bisa nyengir.

"Selagi dia tidak ada, tak masalah. Aku gak mau membatasi kalian kayak biasa apa yang selalu kalian lakukan padaku dari dulu. Dia memang penyuka kebersihan, tapi bukan berarti aku harus melarang kalian dibelakangnya. Aku tak mau kalian jadi jaga jarak atau risih karena itu padahal dari dulu kita selalu kontak fisik tanpa ada hambatan." sahut Hikari.

Dan dengan senang hati Yachi pun langsung memegang perut Hikari dan mengelusnya, dia pun berjongkok dihadapan Hikari lalu berceloteh kepada si jabang bayi saat ini.

Sekalian ngajak kenalan.

"Kau sepertinya sehat seperti biasanya ya, apa ada kendala selama hamil?" tanya sang pelatih, Hikari menggeleng.

"Tak ada yang aneh kok, Pelatih. Oh ya, hari ini anak-anak angkatan sekarang ada jadwal latihan, kan? Kata Ukai-san mereka mau ketemu denganku." tanya Hikari.

Pelatih Ukai yang mendengar itu mengangguk.

"Latihannya dimulai tak lama setelah perkiraan jadwal check up mu nanti usai. Aku juga tak bisa membiarkan Yachi menjagamu sendiri, Sakusa juga sudah menitipkanmu padaku untuk hari ini." sahut beliau.

Kemudian, dia menatap mantan anak asuhnya itu sweatdrop.

"Udai, kau yakin mau ke area sekolah dalam keadaan begitu?"

My Half [Sakusa Kiyoomi x Udai Hikari] [✔]Where stories live. Discover now