42. Midnight Talk

288 50 2
                                    

Kini waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam dimana Hikari tengah terbangun saat ini karena suara Mamoru yang merengek ingin minta susu, dikala dirinya baru saja beringsut ke pinggir kasur dengan hawa mengantuk yang masih menempel padanya dengan kuat, ia mendapati saat ini Suga tengah menggendong dan menimang-nimang Mamoru.

Kebetulan ia dan Suga serta Daichi memutuskan untuk sekamar karena ada baiknya demikian, Sakusa juga sudah mengizinkannya karena dia memercayakan Hikari kepada keduanya.

"Suga-san? Kau menggendong Ma-chan?" ucap Hikari serak.

Kebetulan saat ini Suga sedang duduk bersila sembari menyenderkan punggungnya ke pinggiran kasur didekat area punggung Hikari ketika dia dalam posisi tidurannya tadi, Suga menoleh ke arahnya sembari tersenyum dibalik wajahnya yang juga terlihat jelas sekali sedang mengantuk parah.

"Apa Mamoru jam segini sering merengek minta susu sejak hari pertama dia lahir?" tanyanya.

Hikari mengangguk.

"Dia memang selalu begitu, Suga-san. Maaf jadi membangunkanmu jam segini karena rengekannya." ujar Hikari, merasa tidak enak.

Suga terkekeh.

"Tidak apa-apa, hitung-hitung ini juga latihan untukku jika aku ingin menikah nanti kalau ketemu jodohku." ucapnya.

Hikari mengulas senyum sesaat sebelum akhirnya kedua manik matanya mengarah ke arah Daichi yang masih terlelap tanpa merasa terganggu sama sekali di atas futon yang ada disamping futon Suga saat ini.

"Apa perasaanku saja kalau Daichi-san makin kebo ketimbang dulu?" ujarnya penasaran.

"Entahlah, lama tidak pernah tidur bareng lagi karena terakhir kali kita tidur ramai-ramai pas setelah kita kalah dengan Kamomedai waktu itu, aku jadi tidak tau kelakuannya sekarang seperti apa pas tidur." sahut Suga.

Keduanya kontan menghela nafas cukup berat disaat yang bersamaan.

Hikari diam sejenak seakan merasakan sesuatu, seperti perasaan akan sedang di awasi.

Seperti ada yang melihat dari luar jendela, apa ini perasaanku saja? Soalnya udah lumayan abis aku sama Suga-san kebangun barusan ini karena rengekan Ma-chan. Mungkin sambil aku ambil susu Ma-chan di kulkas, aku harus cek dari jendela bawah deh biar nggak ada yang tau kalau ada mereka berdua dirumah. Batinnya sembari mengelus tengkuk lehernya ragu tanpa disadari oleh Suga.

"Aku ke dapur sebentar ya, Suga-san. Tadi aku sempat pompa ASI pas mau tidur buat stok pas jam malam jadi aku taruh di kulkas, aku panaskan sebentar ya." ujar Hikari sembari bangkit dari duduknya.

"Ku temani." putusnya sembari ikut berdiri tanpa melepaskan Mamoru dari gendongannya.

"Tapi—"

"Sudah, aku sekalian mau ambil minum, haus." selanya.

Keduanya kemudian terkekeh ringan setelahnya, mereka pun keluar kamar lalu berjalan menuju ruang kumpul dan Hikari berjalan mendekati kulkas dikala Suga juga meraih gelas dengan salah satu tangannya yang kosong, dibalik wajah mengantuknya yang masih belum hilang dikala dia tengah mengisi gelas dengan air minum, kedua manik matanya bergerak ke arah Mamoru yang masih terlelap digendongannya dengan tatapan sayang.

Biarpun bayi mungil itu sesekali bergerak gelisah karena lapar, tapi dia tetap tenang seakan menunggu sang ibu dengan sabar saat ini sedang menyiapkan susu untuknya.

Kedua manik mata cokelat terangnya kini bergerak dan menatap punggung Hikari yang sedang menunggu susu untuk Mamoru hangat sedikit setelah sebelumnya dia tarus di kulkas khusus ASI putranya agar tidak basi, dia melihat punggung gadis yang sudah menjadi sosok ibu di usianya yang masih 17 tahun itu mengulas senyum dalam diamnya, dia merasa senang melihat Hikari bisa sebahagia ini di usia mudanya.

My Half [Sakusa Kiyoomi x Udai Hikari] [✔]Where stories live. Discover now