46. Mamoru's First Word

370 56 7
                                    

Miyagi Prefecture, 7 Months Later.
August 2016.

***

Bunyi burung dipagi hari yang mengawali awal Agustus tahun 2016 ini membuat sepasang suami istri makin bergelung didalam selimut sembari berpelukan satu dengan lain dengan malas akibat rasa kantuk yang masih menyerang mereka dengan kuat.

Sampai akhirnya suara rengekan ala-ala seorang bayi yang berasal dari boks tidurnya pun membuat seorang gadis berusia 17,5 menuju 18 tahun kontan bangun dengan terpaksa ditengah kantuknya saat ini biarpun dia tidur cepat tadi malam dan tidak begadang karena si bayi sudah bisa diajak kompromi dikala tertentu.

Gadis bersurai hitam legam yang panjangnya sudah sepinggang mengingat dia tak pernah potong rambut sejak masih SMA dipertengahan tahun ketiganya kala itu kini mengerjapkan kedua manik matanya sejenak setelah ia merenggangkan tubuhnya ringan.

Setelah fokus manik mata abu-abu gelap berliannya sempurna biarpun masih mengantuk, dia menoleh sedikit dan menatap ke arah boks bayi dimana terdapat bayi lelaki berusia 7,5 bulan yang kini tengah menatap dirinya dalam posisi tiduran miring, bayi itu terlihat nyengir lebar ala bayi seumurannya dikala dia sendiri berpose menggemaskan saat ini.

Hal itu membuat sosok Hikari yang masih lelah mendadak ikut tersenyum saat ini secara naluriah saking gemas dia dengan pemandangan yang ada didalam sana, siapa lagi pelakunya kalau bukan Sakusa Mamoru.

Putra kesayangannya dan Sakusa Kiyoomi.

Dia bergerak ke pinggir kasur yang berbataskan dengan pagar boks bayi, Hikari kemudian menggendong Mamoru yang setelahnya dia langsung menggunakan kaki serta jari jemari kecil tangan putranya itu untuk mengganggu Sakusa yang masih ternyenyak dalam tidurnya saat ini mengingat mereka sama-sama sedang libur dari kegiatan masing-masing.

Hikari menggunakan jari telunjuk putranya untuk mencungkil sedikit lubang hidung suaminya itu, hal itu kontan membuat Sakusa mulai mengusal-usal sembari mengulat sedikit dengan kesal karena tidurnya terganggu.

Sedangkan pelaku yang melakukan itu kini sedang berusaha menahan tawanya dengan sekuat tenaga karena muka masam suaminya itu benar-benar membuatnya jadi menahan geli tidak karuan saat ini.

Berulang kali dia melakukan itu, berulang kali juga Sakusa demikian, sampai akhirnya lelaki itu langsung membuka mata lalu mengurai tangan dan memeluk Hikari berdua Mamoru.

Dan disaat yang bersamaan juga tawa gadis itu langsung pecah setelah memastikan sang anak kini berada pada posisi tengkurap diatas tubuhnya dikala Sakusa menenggelamkan tubuh kecilnya dan tubuh sang anak didalam pelukannya setelah tangan berotot dan jenjangnya itu melintang diatas perut sang istri saat ini.

Dia kemudian mencium puncak kepala Hikari lalu Mamoru secara sejenak dan bergantian sebelum dia kembali menaruh kepalanya diatas bantal kepala karena masih mengantuk setelah tangannya yang lain menyelinap dibelakang leher Hikari dan dijadikan bantalan oleh istrinya itu.

"Keterlaluan ya kalian menggangguku." mamblehnya setelah mereka terdiam beberapa saat dengan posisi demikian karena Mamoru juga sedang diam sembari mengemut jempol kecilnya.

Hal itu membuat Hikari kembali cekikikan setelah dia berada di posisi nyaman nya dimana dia berdua Mamoru berada didalam pelukan Sakusa di posisi yang sudah tepat tentunya.

"Lucu aja liat mukamu, kesel gimana gitu, tapi kan yang nginiin hidung kamu kan anaknya, bukan aku." balas Hikari.

"Heh, emak gadis 17 tahun yang belum 18 tahun, kau pelaku utama yang menggerakkan tangan Mamoru untuk mencungkil hidungku berulang kali, ini si bayi gempal umur 7,5 bulan mana bisa begitu." sahutnya sebal tapi sayang.

My Half [Sakusa Kiyoomi x Udai Hikari] [✔]Where stories live. Discover now