51. Reunited After the Match

358 48 4
                                    

Panggilan Takeda-sensei membuat ketiga mantan muridnya itu tersenyum, bahkan ketika mendengar nama Kageyama disebut, Hikari dan Hinata kontan menoleh ke arah mantan setter mereka itu dengan pandangan kaget sedikit, tapi Hinata justru heboh gak karuan.

"Woi, Kageyama! Bersuara dikit, kek! Asal nongol aja kau, sialan!" omel Hinata.

"Yo, Kageyama!" sapa Hikari.

"Oh, ada Kageyama rupanya." sambung Sakusa yang ternyata ikutan menoleh.

"Apa peduliku, tangerine? Dan yo, Hikari, Sakusa-san." sapa Kageyama pada keduanya sopan setelah dia mengutarakan ketidak peduliannya atas protes yang dilontarkan oleh Hinata barusan ini.

Kedua manik matanya perlahan bergerak ke arah Mamoru yang tampak mengintip ke arahnya dengan polos dari area pundak sang ibunda yang dimana Hikari tengah menggendong si kecil itu sejak masih di ruang ganti tadi.

Menyadari bahwa Mamoru tampak penasaran dengan sosok Kageyama, hal itu sontak membuat Hikari terkekeh ringan.

"Ma-chan, mau main sama Kageyama-jisan?"

"Pfth--"

Pertanyaan itu sontak mengundang tawa Hinata yang langsung menahan tawanya keras-keras, hal itu sontak membuat Kageyama langsung menggeplak kepala lelaki bersurai oranye itu cukup kasar sebelum akhirnya dia kembali menatap ke arah Mamoru yang masih menatapnya lekat.

Sebelum akhirnya si kecil itu bergerak ringan, dimana dia mendorong sedikit tubuh atasnya sembari memegang pundak sang bunda lalu menatap lekat ke arah manik mata abu-abu berlian gadis berusia 20 tahun itu dengan intens, dimana manik mata Mamoru sendiri sama persis dengan manik matanya.

"Oleh?"
"[Boleh?]" tanyanya, meminta izin.

Hikari mengangguk sembari tersenyum, hal itu membuat Mamoru tampak berbinar lalu dia mengangkat kedua tangannya cukup tinggi ke arah Kageyama, membuat lelaki bersurai blueberry itu jadi sweatdrop sendiri.

"Ayolah, Kageyama. Dia bukan anak bayi lagi, setidaknya anak-anak seumuran Ma-chan bisa kau gendong, bukan? Jangan parnoan! Nanti kalau kau punya anak sendiri, itu bakal kau gendong sama kau urus dari masih newborn buat ngebantu istrimu nanti, loh!" oceh Hikari. 

Dengan ragu (walau tidak sepenuh nya ragu), Kageyama pun mengurai kedua tangannya lalu meraih dan menggendong Mamoru dari gendongan Hikari, dimana bocah bersurai hitam itu langsung nemplok dengan sang setter layaknya keluarga sendiri, hal itu membuat Kageyama tampak berbinar sendiri karena baru kali ini ada anak kecil seumuran Mamoru yang mau minta digendong serta menempel padanya.

Kenapa?

Soalnya Kageyama mungkin bawaan dari SMA mukanya kalo senyum suka nyeremin kali, ya.

Niatnya mau senyum ramah kayak Suga, tapi berujung senyuman devil yang keluar :)

Melihat itu, Sakusa kontan memasang wajah kesalnya.

"Woi! Jangan sentuh anakku dengan badan penuh kuman darimu, Kageyama!" omel si bapak, membuat Hikari kontan menggeplak tangan suaminya itu yang barusan ini berusaha mengambil Mamoru tapi gendongan Kageyama, namun gadis itu dengan segera menepisnya.

"Jangan ajarkan anak kita untuk germaphobia ke orang lain, Omi-kun! Kau ini, kau boleh ajarkan anakmu soal kebersihan tapi bukan berarti kau harus membuatnya jadi kayak dirimu, tau! Biarkan dia bersosialisasi dengan orang banyak sepertiku asal dia juga diajarkan soal kebersihan, setidaknya biarkan dia lawan kuman juga jadi dia tidak mudah sakit. Kau ini, protektifnya kebangetan!" omel Hikari.

Hal itu membuat Sakusa hanya bisa cemberut masam, tidak sepenuhnya menyalahkan Hikari karena istrinya itu memang benar juga, cuma kan tau sendiri kalo kelakuan germaphobia nya dari jaman sekolah sampai sekarang nggak pernah berubah walaupun sudah mulai berkurang sejak adanya Hikari didalam hidupnya.

My Half [Sakusa Kiyoomi x Udai Hikari] [✔]Where stories live. Discover now