56. Sakit

191 30 2
                                    

* * *

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

* * *

"39.7°."

Kedua manik mata abu-abu gelap berlian milik gadis yang sedang hamil anak kembar yang kini sedang memasuki usia kandungan 14 menuju 15 minggu itu menatap ke arah lelaki bersurai hitam bergelombang yang kini tengah meringkuk didalam selimut dikasur yang ada dikamar keduanya saat ini.

Tak lupa kompres tempel kini sudah terpasang manis tepat di keningnya.

Melihatnya yang kini mendadak demam membuat Hikari hanya bisa menghela nafasnya, padahal baru dua minggu lalu dia sempat pingsan sesaat karena kelakuan tololnya tapi untungnya dia dan si kembar baik-baik saja, eh ini sekarang malah laki nya yang demam.

"Kamu makan apa kemaren sampe bisa demam sama sakit perut parah begini? Salah makan apa gimana?" tanyanya heran sembari mengelus kepala Sakusa dengan tangan kirinya dikala tangan kanannya tengah memeluk Mamoru yang baru saja bergelayut manja di pinggangnya saat ini.

"Miya sialan itu mengerjaiku dengan memberikan terlalu banyak wasabi (sambal khas Jepang) di Umeboshi ku tapi aku masih menahannya, kau tau sendiri kalau makanan itu makanan kesukaan ku."

"Dan dengan gobloknya kau masih makan itu makanan yang udah kecampur itu wasabi sebanyak nggak? Kau sudah tau kelakuan Atsumu-san kayak gitu, malah kau respon." gerutu gadis itu pelan sembari memilah obat-obatan yang harus diminum oleh suaminya.

Mamoru kini hanya bisa duduk manis di pinggir kasur setelah Hikari menggendongnya lalu mendudukkan putra kesayangannya itu disana agar dia bisa menepuk-nepuk kepala sang ayah dengan sayang.

Kebiasaannya yang satu ini emang udah nurun dari Hikari sih.

"Ayah, Chumu Chumu bilang dia mau ngeljain Ayah lagi kalo udah cembuh."

Aduan Mamoru membuat kedua manik mata sang ayah menatapnya kaget, sedangkan Hikari malah tertawa ringan mendengar ocehan putranya itu.

"Kapan kamu dengar itu dari Atsumu-san, sayang?" tanya Hikari.

"Pas kita jemput Ayah kemalen, Bunda."

"Setter sialan itu ..."

Hikari kembali tertawa sembari mendekati kasur sembari memberikan obat kepada Sakusa dikala lelaki itu sudah duduk dengan kepala yang masih berkunang-kunang, dia kemudian menatap ke arah tangan kecil Hikari yang menyodorkan obat-obat penyembuh sakitnya itu sembari mengernyitkan dahi.

Menatap tak suka sebelum akhirnya pandangannya terkunci dengan kedua manik mata sang istri.

"Apa lihat-lihat? Mau sembuh gak? Aku gak mau ikutan kena damprat Pelatih kalau kau nggak sehat-sehat, Omi-kun. Yang ada aku di cap istri sekaligus ibu calon tiga anak yang gak bisa ngurus keluarganya baik-baik."

"Gak apa sih, biar ikutan mampus."

"Gila kau, mau ku terjang? Kalo bukan karena lagi hamil si kembar kau udah ku hajar. Jujur saja, kau sakit malah makin menyebalkan pake banget, lihat itu Ma-chan ampe ngeliatin kau sama kayak aku nih, ikutan kesel."

My Half [Sakusa Kiyoomi x Udai Hikari] [✔]Where stories live. Discover now