15. Happy Birthday

495 71 23
                                    

Hikari kini tengah tertidur dengan nyenyak di kasurnya, mengistirahatkan tubuhnya sejenak setelah kegiatannya di Kanto yang menguras energi secara dadakan karena menggantikan pengisi acara yang akhirnya menjadi rejeki tersendiri baginya.

Sampai akhirnya tidurnya terusik karena ponselnya bergetar di atas meja, gadis itu mengerang sesaat sembari menggeliat lalu memutar posisi tubuh sebelum akhirnya salah satu tangannya terurai ke atas meja dan meraih ponselnya.

Layar hp yang di atur dengan penerangan sedikit gelap pun kini menerpa wajah manisnya yang masih terlihat dengan jelas lelahnya walaupun ia sudah tidur sejak jam 7 malam tadi.

Melewatkan jam makan malamnya.

Matanya mengerjap perlahan sebanyak beberapa kali, berusaha memfokuskan pandangan pada layar benda pipih itu, berniat melihat pukul berapa saat ini sampai akhirnya ia melihat jika sekarang masih jam 12 malam.

"Demi apa? Siapa sih ..." ucapnya pelan dengan suara seraknya tepat dikala ponselnya berhenti bergetar.

Tidak memperhatikan notifikasi yang muncul karena mengeluh.

Namun ponselnya kembali bergetar, membuatnya kembali menatap layar hp dan terkejut ketika melihat nama siapa yang terpampang disana.

Incoming Video Call : Omi-kun.

"Wha—"

Hikari terkejut bukan kepalang sampai akhirnya dia nyungsep dari atas kasur kelantai dengan tubuh bagian atas terjatuh lebih dulu, menghasilkan bunyi dentuman yang lumayan keras disana.

Sedangkan tubuh bagian bawah malah nyungsrek ke atas dan masih bertopang dengan manis di pinggir kasur.

Tak lupa selimut yang masih terlilit sedikit saat ini.

"Awww!"

Disaat yang bersamaan juga gadis itu sudah mengangkat telepon dalam keadaan masih mengantuk berat dan dalam posisi yang masih sama, bodo amat.

Dan malah menempelkan benda pipih tersebut ke telinganya, masih mengigau.

Dikiranya cuma telepon biasa gara-gara cuma fokus ke nama Sakusa yang muncul di layar hpnya tadi.

Bisa dibilang Sakusa masih sempat mendengar ringisannya barusan walau hanya dua hingga tiga detik saja setelah dia terjatuh dari atas kasur setelah lelaki itu mendengar suara dentuman dari ponselnya.

Sudah bisa menebak.

"Omi-kun, ini masih jam 12! Nga—"

"Otanjoubi omedetto."

Hikari terdiam ketika Sakusa memotong ucapannya yang baru saja ingin ngomel.

"Dan juga, kau ngapain nempelin teleponmu ke kuping? Padahal jelas sekali aku video call."

Gadis itu mematung sejenak sebelum akhirnya mengarahkan benda itu tepat ke depan wajahnya yang kini memperlihatkan wajah manisnya dengan jelas disana.

Sakusa mendadak tak bisa menahan senyuman serta tawanya ketika melihat ekspresi Hikari yang tak bisa dilontarkan dengan kata-kata.

Biarpun yang muncul hanya sebuah senyuman saja dan Hikari juga masih belum fokus menatap layar hpnya.

Jadi nggak ketauan kalau lelakinya itu senyum.

Hikari benar-benar dibuat kaget setengah mampus sampai akhirnya dia membenarkan posisinya dan duduk dilantai sembari bersandar di pinggir kasur setelah posisinya barusan benar-benar nggak ada akhlak.

My Half [Sakusa Kiyoomi x Udai Hikari] [✔]Where stories live. Discover now