31. Keanehan

451 59 9
                                    

Sudah satu setengah bulan sejak mereka melakukan hal itu, dan sudah dua minggu berlalu juga Hikari sedang sibuk dengan berkas-berkas untuk mendaftar disalah satu kampus yang ada di area Tokyo dan sekitarnya mengingat dia akan kuliah akhir bulan Mei ini.

Dan itu sudah kurang dari dua minggu lagi mengingat dia juga menerima undangan dari salah satu kampus ternama yang mengundangnya secara langsung untuk menjadi mahasiswi disana, alias Hikari itu jadi murid disama lewat jalur undangan.

Rencana dia ingin mendaftar ke luar negeri waktu itu jika dia dan Sakusa belum melakukan apa yang seharusnya dilakukan oleh pasangan suami istri di awal pernikahan mereka.

Hanya saja oleh keduanya tertunda hampir 2,5 tahun lamanya mengingat status mereka yang masih sekolah ditambah status Hikari adalah junior Sakusa biarpun mereka sekolah di sekolah berbeda.

Tapi karena Hikari tak bisa meninggalkan Sakusa jauh-jauh karena dia harus menenangkan lelakinya itu tiap kali dia bertanding, atau Sakusa akan mendumal tak jelas saking betenya dia dengan keramaian apabila tak ada Hikari seperti awal-awal SMA nya dulu.

Hikari menatap ke arah kalender yang ada di meja belajarnya saat ini setelah dia selesai mengerjakan aransemen lagu yang ingin dia cover, dia melihat jika tanggal untuk jadwal datang bulannya yang biasa awal bulan ternyata sudah terlambat sekitar 9 hari, dia baru ngeh kalau dari bulan lalu dia sudah tak datang bulan.

Perlahan badannya membeku.

Tunggu dulu ...

Dia mengerjapkan matanya beberapa kali dan otaknya mulai mengulas balik rentetan kejadian demi kejadian sejak dirinya dan Sakusa melakukannya waktu itu, dia bahkan lupa dengan jadwal datang bulannya bulan lalu karena dia terlalu fokus menahan rasa sakit yang melanda tubuhnya.

Bahkan jika dipikir-pikir lagi, akhir-akhir ini bawaannya suka sekali mengantuk dan hawa ingin tidur lama sangat kuat, sehingga jadwalnya jadi tidak se produktif seperti ketika dia sekolah.

Nafsu makannya normal, bahkan tak ada yang aneh juga. Berat badannya pun juga masih stabil.

Tapi tetap saja jadwal datang bulannya yang mendadak terganggu sedangkan biasanya tak ada perubahan berarti, paling telat satu hingga dua hari terus balik normal lagi.

Lah, ini?

Hikari menepis semua kemungkinan aneh yang terjadi pada tubuhnya. Ia menghela nafas. Tak ada yang aneh kecuali perubahan jadwal tidurnya yang mendadak memakan waktu lebih lama menjelang masuk kuliah ditahun pertamanya.

Tapi tetap saja jadwal datang bulan ini benar-benar mengganggunya.

"Apa aku coba tes aja kali ya?" ocehnya halus pada diri sendiri.

Atau harus nunggu semingguan lagi? Kalau masih nggak halangan juga kayaknya benar-benar harus tes. Batinnya sembari mengerjapkan mata beberapa kali setelah menyentuh dagunya lembut.

Helaan nafas terdengar, dia kemudian beranjak dari kursi tempat meja belajarnya dan langsung meraih tas selempang kecil kesayangannya lalu beranjak ke stasiun.

Tak lupa memastikan kalung yang digantung dengan bandulan cincin pernikahannya pun tetap teronggok manis dilehernya sejak awal pernikahannya dengan sang suami tercinta.

Dirinya sekarang harus ke Kanto karena Sakusa ada pertandingan siang ini, jadi dia harus ke sana bersama Komori tentunya.

Gadis itu menyempatkan membuka layar hp dan mengabari Komori jika ia kini sedang dalam perjalanan menuju ke stasiun untuk berangkat ke Kanto.

My Half [Sakusa Kiyoomi x Udai Hikari] [✔]Where stories live. Discover now