9. Trying

364 58 0
                                    

Hikari memutar kedua bola matanya jengah. Dia benar-benar tak bisa menyentuh Sakusa dimulai dari detik pertama ia mengobati sepupu dari Ace Itachiyama itu hingga selesai, lelaki itu masih tak mau membiarkan Hikari menyentuhnya untuk mengobati lukanya.

Sumpah, sulit banget mau sentuh dia emang, kampret. Boleh sikat kepalanya pake kulit kelapa gak sih?! Sabar Hikari, sabar! Batinnya.

Berusaha mengontrol emosi dengan sempurna seperti biasanya.

Komori yang melihat itu pun hanya bisa memasang ekspresi sekaligus senyum dan tawa masamnya.

"Ayolah, Kiyoomi. Kau sudah lihat dia jauh-jauh kesini dan membersihkan diri ala kadarnya semampu dia karena keterbatasan alat bersih-bersih. Dan dia juga datang dijam pelajaran. Tak semudah itu bisa bolos atau izin di jam sekolah tanpa ada alasan yang jelas." rayu Komori.

Namun tetap saja, yang namanya Sakusa Kiyoomi itu susah di sentuh.

Hikari lama-lama jengah.

"Sakusa-san, aku akan lebih bersih lagi dari ini dilain waktu tapi ini juga demi kesehatanmu sendiri. Hasil utama dari menjaga kebersihan dari kuman serta bakteri apa? Kesehatan, kan? Kau memperdulikan itu juga bukan, pada dirimu? Jadi jangan banyak gaya atau aku benar-benar akan memaksamu lebih!" ancam nya.

Sungguh, kelakuan Sakusa benar-benar tidak membuat Hikari takut atau gimana padanya sejak pertemuan pertama mereka.

"Kau ikhlas membiarkan aku mengobatimu buat sekarang, lalu nanti dirumah kau bisa mengobatinya sendiri atau bagaimana itu urusanmu kalau kau mau mengganti perban serta semua yang kupasangkan padamu aku tak peduli ya, yang penting pertolongan pertama udah dilakukan. Atau kau mau kuman dan bakteri itu membuat lukamu infeksi dan kau mati?"

Akhirnya mau tak mau Sakusa membiarkan tubuhnya yang terluka itu disentuh oleh Hikari.

Namun sebelum kulit mereka saling bersentuhan, lelaki itu masih sempat-sempatnya bertingkah dan memang minta di geplak pake golok!

Eh, ditebas ya yang bener?

Dasar gublug:(

Dia yang awalnya mendumal dan membuang pandangan kesal sekaligus muka bete nya ke arah lain pun seketika terkejut ketika kulit gadis itu menyentuh kulit lengannya perlahan.

Sakusa menoleh dan menatap telapak tangan kiri Hikari yang kini tengah menopang lengannya, sedangkan tangan kanannya mulai membersihkan luka serta memasang obat pada luka pertamanya.

Kulitnya lembut, mirip kayak badan sama kulit bayi. Sungguh, ini bukannya tangan serta tubuh yang selalu dibawa latihan sekeras tidak di dalam timnya? Seberapa tangguh dirinya tapi kulitnya tetap bisa selembut ini? Dia perawatan atau bagaimana? Batinnya terheran-heran.

Komori menyadari ekspresi super terkejut sepupu phobia nya itu dan nyengir.

Jujur, dia juga terkejut dengan keadaan badan Hikari ketika kulit nya dan kulit gadis tomboy itu bersentuhan tadi sebelum ia menyentuh Sakusa saat ini.

My Half [Sakusa Kiyoomi x Udai Hikari] [✔]Where stories live. Discover now