Baby#51

20.5K 1.8K 682
                                    

"Jeno! Udah siap belom?" Seru papa Yuta dari depan rumah.

"Iya, tunggu bentar, pah!" Seru Jeno bales teriakan papa Yuta.

Gak lama kedengeran suara langkah kaki lebih tepatnya berlari mendekat ke arah papa Yuta yang duduk di teras rumah yang di ikutin Jaemin di belakangnya.

"Ayok pah, aku udah siap!" Kata Jeno berdiri disamping papa Yuta.

"Nanti siang aku sama mama nyusul nganterin makan siang buat papa sama mas Jeno ke ladang, ya pah," Tukas Jaemin menimpali.

Iya. Jadi ceritanya pagi ini Jeno sama papa Yuta mau pergi ke ladang setelah kemaren gagal karena hujan turun hampir seharian.

"Mendingan kamu dirumah aja, Na. Papa ngeri liat jalan kamu dengan perut buncit kayak gitu takut kenapa-kenapa. Jalanannya juga licin bekas hujan kemaren. Jadi, mendingan kamu nunggu dirumah aja sama Lio. Biar mama sama bibi aja yang anterin makan siangnya ke ladang," Pesan papa Yuta.

Penolakan papa Yuta bikin wajah Jaemin cemberut. Padahal kan dia udah lama gak main ke ladang dan sekarang papa Yuta malah nyuruh dia diem di rumah aja.

"Tapi kan aku mau ke ladang juga, pah. Udah lama aku gak main ke ladang. Please, please, please! boleh ya pah," Mohon Jaemin ngeluarin jurus puppy eyesnya dengan bibir mengerucut.

"Aku setuju sama papa! Lebih baik kamu dirumah aja sama Lio, gak usah ikut-ikutan ke ladang, ya sayang,"

Denger penuturan Jeno, muka Jaemin makin merengut.

"Ayaahhh!" Suara nyaring khas anak kecil mengalihkan atensi mereka.

Lio berlari kearah tiga orang dewasa yang lagi berdebat.

"Ayah mau temana?" Lio bertanya pas udah berdiri di depan Jeno.

Jeno berjongkok dihadapan Lio kemudian ngejawab tanya anaknya, "Ayah mau keladang sama opa. Kakak diem di rumah temenin bunda, ya?"

"Tata mau itut (kakak mau ikut),"

Jeno ngehela nafas. Gini nih kalo Lio liat Jeno mau pergi, pasti mau ikut dan kalo gak diturutin malah ngamuk.

"Tuh kan! Lio juga mau ikut, mas. Boleh ya mas aku juga ikut, hehehe..."

"Kamu udah kayak punya dua bayi aja, No." Kekeh Papa Yuta ikut menimpali.

Papa Yuta kira setelah menikah, sifat manja Jaemin bakalan berubah tapi dugaannya salah.

"Iya nih, pah. Aku memang punya dua bayi. Bayi gede sama bayi kecil," Sahut Jeno ikut terkekeh.

Jeno beralih lagi ke Lio yang sekarang udah ada digendongan Jeno, "Kakak temenin bunda dirumah aja, ya. Nanti siang nyusul sama bunda," Kata Jeno akhirnya.

Kalo dua orang kesayangannya memohon kayak gitu mana bisa jeno nolak.

"Sekarang Lio main dulu sana sama bibi. Nanti siang ikut bunda ke ladang, oke," Kata papa Yuta lagi bantu ngebujuk cucunya. Tapi Lio tetep bersikukuh pengen ikut sama ayahnya.

Akhirnya Lio ikut juga ke ladang sama Jeno dan papa Yuta.

"Yaudah, aku berangkat dulu, ya," Jeno ngulurin tangannya dan disambut sama Jaemin. Jaemin nyium punggung dan telapak tangan Jeno kemudian nyium tangan papa Yuta.

"Dah, buna!" Lio melambaikan tangannya ke Jaemin bikin Jaemin terkekeh geli sama tingkah laku anaknya. Padahal cuma mau ke ladang doang.

"Dadah kakak! Jangan nakal, ya, nanti di ladang,"

Found a Baby 🐣 ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang