Perundingan kakak-adik

1.5K 164 65
                                    

Athanasia mengikuti Jennette sampai ke sebuah ruangan yang tertutup, Jennette ingin mengetuk tapi Felix yang sedang berjaga melarang Jennette untuk melakukannya.

Jadi si Jennette cuma mondar mandir disekitar pintu, Athanasia yang menunggu kesempatan sejak tadi sudah mulai kehilangan kesabarannya.

Terobos ajalah any*nk!
-Athanasia

Athanasia bersukur atas sifatnya yang sangat keras kepala dan tidak bisa diatur itu, dia mulai berjalan mendekati Felix dan Jennette lalu memainkan peran seorang adik yang sudah lama tidak bertemu kakaknya.

"Omaigat saudari?! Bagaimana bisa kau ada disini?" Ucap Athanasia kaget.

"Ah itu..sebenarnya aku ingin menemui papa.." Kikuk Jennette.

"Kalau begitu kenapa kau masih berada dipintu depan sini?" Tanya Athanasia.

"Felix tidak memberikanku izin untuk masuk ke dalam sana."

Mata Athanasia beralih ke Felix lalu tersenyum ramah. "Maaf tapi aku bukan anak yang penurut."

Athanasia langsung mendobrak pintu dengan keras lalu menarik paksa tangan Jennette untuk masuk ke dalam. "Ngapunten ayah dan yang mulia, orang cantik ngedobrak pintu karena ada yang mau masuk tapi gak dibolehin sama yang di belakang."

Felix hanya menatap lantai tanpa berkata sedikit pun.

"Hiks-hiks pa..paaa!" Jennette berlari untuk memeluk Claude. "Kangeennn hiks."

Athanasia dan Anastasius saling memandang sejenak dan kemudian mereka berjalan mendekat dengan elegan.

"Ayah makin tua ya.." Pancing Athanasia.

"Kau juga makin gemuk ya." Balas Anastasius tak mau kalah.

Mereka terdiam sebentar lalu saling berpelukan dan mengejek. "Sudah saatnya Alisha mendidikmu kembali, perilakumu semakin memburuk, sebaiknya kau perbaiki atau Lucasmu itu akan berpaling."

"Ayah tidak tahu garis takdir ya? Mau gimana pun sifatku dia tetap akan cinta mati sama aku." Athanasia tersenyum sombong.

"Semoga garis takdirnya kandas ditengah jalan." Anastasius berdoa.

Athanasia ternganga dan melepas pelukannya. "Ayah kok gitu sama anak sendiri? Gimana kalau aku jadi perawan tua! Ayah tetap mau ngurus aku?!"

"Gak, aku titipkan di panti jompo."

"Ayaaaahh daddy-able dikit kek!"

Mereka menatap sinis lalu tertawa pelan.

Ayah-anak sama aja
-Author

Jennette masih terisak didalam pelukan Claude, ya tentu si Claude kagak nyaman dan berusaha lepas dari situasi.

"Jennette kau sangat tidak sopan—"

Jennette pun segera melepas pelukannya dan menghapus air mata miliknya itu. "Ah maaf papa.."

Jennette berdiri disamping Claude dengan wajahnya yang memerah.

"Ehem jadi kenapa kalian semua ada disini?" Tanya Athanasia pura pura tidak tahu.

"Ngemis." Jawab Anastasius asal.

"Oh gitu~" Athanasia melepas anting antingnya. "Ini ada sedikit sedekah dari saya, mohon untuk diterima."

Anastasius langsung menjewer telinga Athanasia dengan penuh kasih sayang dan senyum yang lebar.

"S-sakit ayaah! Bagaimana jika nanti telingaku menjadi seperti telinga gajah?"

"Maka itu salahmu."

Has llegado al final de las partes publicadas.

⏰ Última actualización: Jan 05, 2021 ⏰

¡Añade esta historia a tu biblioteca para recibir notificaciones sobre nuevas partes!

Different Fate For My AthanasiaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora