Tenang

1K 122 7
                                    

"Jadi?" Anastasius melihat Athanasia and the geng dengan nada menuntut. "Kalian menyusup ke istana?"

Mereka mengangguk.

"Dan melihat anak itu di istana ruby?"

Mengangguk (2).

"Meminta Lilian York untuk menjadi pengasuhnya?"

Mengangguk (3).

Anastasius menghela nafas dan menasehati mereka semua untuk tidak mengambil langkah gegabah seperti itu.

Karena beberapa hari lagi adalah ulang tahun Claude dan Anastasius sudah mendapat undangan pestanya, walau entah dengan cara apa papa muda itu mendapatkannya.

Anastasius sebenarnya ingin melihat Jennette saat pesta ulang tahun Claude nanti.

Eh gak deng

Lebih tepatnya menonton kejadian memalukan apa yang akan terjadi saat ulang tahun adik kecilnya itu.

Akhirnya setelah beberapa waktu penuh dengan omelan dan ceramah Athanasia dan kawan kawan pergi ke ruang makan, niatnya mau makan malam.

"Jadi kita pergi pas ulang tahun raja Obelia?" Tanya Matheo yang sedang mengiris steak nya.

"Kata ayah si gitu, Eh beb ulang tahun tu raja kapan sih?" Tanya Athanasia pada Lucas.

"Hem kapan ya?" Ucap Lucas berpikir. "Kayaknya lusa deh."

"Oh aja."

"Durhaka kau, ulang tahun ayah sendiri aja lupa." Kata Matheo menasehati.

"Ehm permisi? Ayah siapa? Aku? Ayahku itu barusan ngasih siraman rohani ke kita semua tadi." Jelas Athanasia bangga.

"Calon calon anak durhaka." Ujar Lucas.

"Baru sadar bang? Atha mah dari brojol juga udah durhaka." Tekan Dimitris lalu menyuap makan malamnya. "Wih steak nya enak."

"Atha durhaka banget, padahal kalau gak ada tu orang kau gak bakal lahir." Ucap Ethaniel lantang.

"Iya juga ya berjasa banget dia dalam proses pembuahan." Kata Athanasia berpikir lalu melakukan tos ria dengan Ethaniel.

"Sialan pembuahan kau kira tanaman?" Tanya Raphael.

"Ya kan halus nya gitu, gak mungkin kita bilang gini AYAHMU YANG MEMBANTU IBUMU MELAKUKAN PROSES REPRODUKSI DI—Hm! hm?! Mmm!!" Mulut Dimitris langsung disumpal sapu tangan dengan Raphael.

"Gak teriak juga setan!" -Raphael

"Gak usah digas bego!" -Ethaniel

"Gobloknya murni pemberian tuhan." -Lucas

"Woi nilai rata rata rapor paling rendah diantara kita berenam jangan sok pinter!" Ujar Dimitris pada Lucas.

Padahal pas pidato kelulusan dia bilang kita semua bodoh, tapi jika dibandingkan nilai rata rata diantara mereka berenam Lucas lah yang paling rendah.

Tapi cuman beda 2 poin doang sama Dimitris, cuman itu yang bisa dia sombongkan ke Lucas jika mereka saling ngejek.

"Mana ayah masih ada di rumah lagi." Ucap Athanasia resah, syukurnya Anastasius sepertinya tidak mendengar apa apa.

"Tenang teman teman sekali lagi tenang." Kata Matheo menenangkan suasana.

Memang diantara teman temannya yang gila, Matheo lah yang mendapat julukan kurang waras atau bisa dibilang gilanya masih dalam batas wajar.

Gak kayak teman temannya yang rutin tiap bulan kunjungan ke psikiater.

Takutnya Bipolar.

Selesai makan malam mereka bersiap siap untuk istirahat, tapi ada sedikit pertengkaran saat pembagian kamar, ya karena kamarnya cuman ada dua.

Different Fate For My AthanasiaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora