Haven

933 122 15
                                    

Ijekiel Alpheus.

Pewaris gelar duke dan tunangan dari tuan putri mahkota kerajaan Obelia, pandai berbicara seperti ayahnya, lumayan tampan dan menjadi kriteria calon suami nomor 1 di kerajaan.

Saat ini Ijekiel sedang dilanda stress karena hatinya mulai tertarik dengan seseorang berambut blonde waktu itu, padahal dia sudah bertunangan dengan Jennette sekarang dia malah terus terusan mikirin tuh wanita.

Ini salah benar benar salah.
-Ijekiel

Anak itu sedang mencoba untuk menyingkirkan pikiran yang tidak perlu tapi dia malah semakin blushing, Ijekiel langsung keluar dari mansion dan pergi ke psikiater untuk meminta saran.

Tapi psikiaternya malah mengira dia mau menduakan Jennette, Ijekiel semakin bingung padahal wanita itu sudah punya pacar tapi kenapa dia semakin tertarik.

Apakah Ijekiel ditakdirkan untuk menjadi pembinor?

Tidak se tega itu, paling lah rada rada sadboy dikit.

Kini Ijekiel mengunjungi istana, lebih tepatnya mengunjungi tunangan bego nya, Jennette masih marah saat Roger Alpheus datang tanpa ada Ijekiel, jadi tugasnya adalah untuk tidak membuat Jennette marah lagi.

"Tuan putri jangan seperti ini!" Tekan Ijekiel.

Jennette tetap memalingkan wajahnya, dia masih kesal dengan Ijekiel sampai sekarang.

"Saya akan membantu tuan putri belajar."

"Tidak perlu!" Ucap Jennette cepat.

Dia berdiri dan meninggalkan Ijekiel cepat, baginya saat ini lebih baik bertemu dengan Claude saja dari pada melihat wajah Ijekiel.

"Jangan ikut!" Ucap Jennette memperingati.

.
.
.
.
.

"Woi woi! Punya aku dimakan!" Teriak Athanasia girang.

"Kau curang! Bagaimana bisa sejak tadi hanya umpanmu saja yang dimakan?" Ucap Ethaniel kesal.

"Mungkin dia berbakat menjadi bajak laut." Kata Lucas.

"Mana ada bajak laut mancing ikan goblok!" Bentak Dimitris.

"Emang kau pernah liat bajak laut?" Tanya Lucas heran.

"Gak lah."

"Terus dari mana kau tau dia tidak mancing ikan?" Tanya Lucas lagi.

Saat Dimitris mau menjawab, teriakan Ethaniel sudah memisahkan mereka berdua.

"Berisik woi! Ikannya jadi lari noh!" Tunjuk Ethaniel ke kolam ikan tersebut.

Ya mereka sedang dalam kegiatan memancing ikan sebab Athanasia yang mau, sebagai para teman dan babu yang baik, mereka menurutinya.

"Aku tidak tahan!" Raphael mencampakkan alat pancingnya kasar.

Dia mengeluarkan tombak menggunakan sihirnya, Raphael melepas sepatunya dan menggulung celananya sampai ke lutut, dia langsung masuk ke dalam kolam ikan itu.

Beberapa kali tancap Raphael langsung mendapat banyak ikan, akhirnya karena mereka juga muak, semuanya ikut mengeluarkan tombak dan masuk ke dalam kolam.

Benar cara klasik memang lebih mudah.

Setelah selesai mereka pun memanggang ikan ikan itu lalu memakannya bersama sama dipinggir kolam.

"Ikannya kecil banget." Keluh Ethaniel.

"Iya kecil kayak akal sehatmu." Cerocos Lucas.

"Nyambung terus kao!"

Different Fate For My AthanasiaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora