Paginya

981 123 27
                                    

"Emang anak gak tau malu!"

Kini Lucas berlutut dihadapan orang tuanya, sebenarnya dia sendiri masih bingung dengan apa yang terjadi, pagi pagi saat bangun dia disuguhi orang tuanya dengan wajah marah.

"Ngapain pakai acara kesurupan pas kemarin malam?" Introgasi sang Ibu.

"Ck Lucas kagak kesurupan mama!"

"Mulai ngelunjak kamu ya." Ucap ayah Lucas dengan tongkat ditangan kanannya.

"Ck itu karena anak duke Alpheus nyari masalah sama aku ayah!" Jelas Lucas bersabar.

"Gak mungkin dia nyari masalah sama kamu." Kata ayah Lucas.

"Lucas! Sekarang kamu nyalahin putra duke Alpheus yang kalem itu?" Ucap Sang Ibu tidak percaya.

"KA.A.EL.E.EM? Kalem? Dari sudut mananya ibu? Ibu liat dari mana?"

"Itu jelas kalem, anak itu baik gak kayak kamu yang tingkahnya luar biasa." Kata Ibu Lucas membanding bandingkan. "Dia juga tidak terlalu banyak bicara."

"Yang pasti beda ama kamu!" Sambung ayahnya Lucas.

"Yaiyalah beda." Ucap Lucas tidak terima. "Nama beda, umur beda, orang tua beda, sikap beda, masa anak sendiri disamain sama yang begituan."

Lucas bangkit dari tempat dia berlutut, memandang orang tuanya satu persatu dengan serius.

"Mama udah ya marahnya, Lucas mau ketempat Atha nih." Lucas menjeda. "Ayah juga jangan marah marah entar ramuan awet mudanya gak bekerja."

Dengan secepat kilat Lucas langsung berteleportasi ke tempat Athanasia, orang tua Lucas sempat terdiam sebelum berteriak—

"LUCAAAS! MAMAH BELOM SELESAI MARAHNYA!!"

"LUCAS KAMU ANAK DURHAKA!"

(oke kita tinggalkan amukan keluarga Lucas, mari kita lihat kehidupan Jennette yang rada rada membosankan di istana).

"Lili aku mau mengunjungi papa sebentar." Ucap Jennette pada Lili yang sedang merajut.

"Yang mulia sedang rapat tuan putri." Jelas Lili sopan.

"Tidak apa apa Lili, papa pasti tidak marah." Jennette langsung pergi keluar.

Lili melihat Jennette dengan mata sendunya, dia masih teringat dengan tuan putri yang dia asuh sejak bayi itu, bahkan Lili masih mengunjungi kuburan(palsu) tuan putrinya itu.

Sebenarnya Lili ingin menolak permintaan untuk menjadikannya sebagai ibu asuh Jennette, tapi dia tidak bisa menolak perintah dari tuan putri kerajaan Obelia.

Jadi Lili hanya menurut dan melayani kebutuhan Jennette sebagai tuan putri, Lili merasa sedih pada Athanasia, tuan putri itu tidak pernah melihat atau mendapatkan kasih sayang dari Claude tapi lihatlah tuan putri Jennette, dia mendapat seluruh kasih sayang dari semua orang dan mendapatkan segalanya tanpa harus bersusah payah.

Lili hanya bisa mendoakan agar arwah Athanasia tenang dialam sana.

Hehe:V

Gak tau si Lili bahwa Athanasia lagi bersenang senang didunianya sendiri, dia juga sangat sangat senang gak mendapat kasih sayang Claude.

Eh astagfirullah—

Oke kembali ke Jennette.

"Papa apa kau sibuk?"

Jennette memasuki ruang rapat yang dihadiri petinggi petinggi negara tanpa mengucapkan salam, terlihat Claude sedang sibuk dengan kertas kertas miliknya.

Different Fate For My AthanasiaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora