Situasi yang serius

1K 127 12
                                    

Ijekiel keluar dari kamar Ethaniel dengan wajah aneh, Jennette yang menghampirinya hanya diabaikan saja, Ijekiel langsung pamit untuk pulang, Jennette yang tetap berpikir positif hanya mengangguk mengerti tanpa berpikir panjang.

Di kereta kuda Ijekiel masih memikirkan tentang pembicaraannya dengan Ethaniel tadi, lebih baik dia cepat membicarakannya dengan yang mulia.

Sebelum hal buruk terjadi—

Flashback:

"Apa maksud anda? Tujuan berbeda apa yang anda maksud?" Tanya Ijekiel serius.

Ethaniel tersenyum cerah. "Kau tahu tuan muda Alpheus? Aku dan adikku di didik untuk bersikap waspada terhadap siapapun, sikap yang biasa kami tunjukkan kepada orang terdekat kami pastinya berbeda dengan sikap yang kami tunjukkan kepada orang luar sepertimu."

"Aturannya juga begitu dengan teman temanku." Lanjut Ethaniel. "Walau kami akrab sejak kecil, tidak menutup kemungkinan adanya niat terselubung dipikiran mereka satu persatu."

"Kau juga tahu hal itu lebih dari siapapun." Jelas Ethaniel. "Bahkan kau juga menunjukkan sifat waspada terhadap ayah dan tunanganmu."

Seketika pupil mata Ijekiel membesar,  Ethaniel hanya memandangi jendela dengan tenang.

"Apa hubungannya hal itu dengan pertanyaan saya tuan muda De Alger?" Ujar Ijekiel.

"Jika kau punya seseorang yang ingin dilindungi maka kau pasti waspada kepada siapapun." Ucap Ethaniel. "Dan kau akan melakukan apapun untuk menjauhkannya dari bahaya."

"Jalan pikiran anda sangat berbahaya tuan muda De Alger." Ijekiel mulai meminum teh miliknya. "Kalau boleh saya tahu siapa yang ingin anda lindungi?"

"Kau bisa menebaknya sendiri tuan muda Alpheus." Ucap Ethaniel yang sudah mengalihkan fokusnya ke Ijekiel.

Ijekiel menatap Ethaniel, sejak tadi tidak ada hawa bagus yang Ijekiel rasakan dari Ethaniel.

Tidak—

Bahkan dari hawa rumahnya saja sudah mencerminkan ketidaksukaan nya terhadap tamu yang berkunjung, pantas saja Jennette tidak bisa dekat dengan mereka.

Dan mengenai pernyataan dari Ethaniel tentu saja Ijekiel tidak sebodoh itu untuk tidak tahu siapa yang ingin Ethaniel lindungi.

Jawabannya tentu saja Athanasia dan Anastasius.

Bisa dibilang Ijekiel baru saja menyadari bahwa Ethaniel memiliki temperamen yang buruk, bahkan bisa saja Athanasia memilikinya juga, yang berarti sangat berbahaya bagi bangsawan kerajaan lain terutama Jennette dan Claude.

Dan lebih mengerikannya lagi adalah kenyataan bahwa, dia saja yang menyadari temperamen buruk Ethaniel.

"Jadi apa yang akan anda lakukan untuk melindungi orang orang itu?"

Ethaniel langsung berdiri dan menatap Ijekiel rendah. "Itu tentu saja—"

"Menghilangkan bahayanya."

Flashback end:

Ijekiel harus bertemu dengan Claude untuk memperingatkannya, karena itu besok pagi dia akan menulis laporan kunjungan ke istana.

Sementara itu di ruangan Anastasius—

"Ayah aku ingin minta izin." Ucap Ethaniel dengan wajah serius.

"Izin apa?" Tanya Anastasius.

"Izin untuk membunuh putra duke Alpheus." Ujar Ethaniel.

"Kau akan dipenjarakan setelah itu."

Different Fate For My AthanasiaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora