"Eh kita bakal mati gak si?" Tanya Athanasia ke Ethaniel sambil berbisik.
"Gak." Jawab Ethaniel yakin.
"Percaya diri banget, nyembunyiin apa lagi kau? " Ujar Athanasia curiga.
"Otaknya dipake, gak mungkin mereka mau buat masalah dengan kerajaan Huale." Ucap Ethaniel sambil menunjuk Raphael.
"Iya juga sih. " Pikir Athanasia.
Sekarang mereka semua sedang kontes tatap menatap, lebih tepatnya hanya Anastasius dan Claude yang saling menatap sementara Jennette menatap 'adik adiknya' dengan tatapan berharap sesuatu, Claude mulai mengeluarkan sihir dan menyerang Anastasius kasar namun ditepis dengan mudah.
Kau pikir aku hanya bermalas malasan setelah kalah darimu?
-Anastasius
Claude dengan wajah kesalnya masih menyerang Anastasius kuat, Jennette dan Lili mulai ketakutan, Felix ingin membantu tapi dia tidak bisa melakukan apapun. Athanasia dan yang lain? menonton dengan nyaman sambil duduk bersila.
"Kalian tidak ada niatan untuk membantuku?" Tanya Anastasius pada mereka.
"Tidak." Jawab mereka serempak.
"Anak anak durhaka." Ujar Anastasius sedikit kesal.
"Ayah semangat! kami mendukungmu!" -Athanasia
"Gak ada cemilan nih?" -Ethaniel
"Ayo paman aku jadi suporter." -Dimitris
"Kalau ayah mertua kalah aku dapat restu ya." -Lucas
"Aku jadi saksi bisunya saja." -Raphael
Akhirnya setelah beberapa saat kedua kakak beradik itu berhenti saling menyerang, lebih tepatnya Claude yang berhenti menyerang, Anastasius sedari tadi hanya menghindar saja dan melindungi sekitar, takut sihir Claude ngancurin satu istana, kan kasihan dana negaranya dipake buat bangun istana doang.
Anastasius tidak terlalu takut anak anaknya terkena serangan sihir Claude karena mereka pasti bisa menghindar atau mematahkan sihir itu, jadi dia santai santai saja.
"Kenapa kau masih hidup?" Tanya Claude marah.
"Karena aku belum mati." Jawab Anastasius.
"Aku hanya perlu membuatmu mati untuk kedua kalinya saja bukan? " Ucap Claude menyeramkan.
"Itupun kalau kau bisa. " Ujar Anastasius memanas manasi.
Lili mendekati Athanasia untuk bertanya banyak hal, dia masih tidak percaya bahwa Athanasia masih hidup dan berada di hadapannya sekarang ini.
"Tuan put— maksud saya nona Athanasia selama ini kemana saja? " Lili sadar bahwa Athanasia tidak suka dipanggil tuan putri.
"Sekolah. " Jawab Athanasia singkat.
"Nona tiba tiba menghilang dari istana dan tidak pernah di temukan, semua orang mengira nona diculik. " Ujar Lili, matanya masih mengeluarkan cairan bening.
"Itu—." Athanasia tidak tahu harus dari mana dia menjelaskan. "Anggap saja aku tersesat dan bertemu dengan ayah. "
Lili tak mengatakan apapun dia hanya tersenyum tulus Lili ingin kembali memeluk Athanasia tapi Alisha sudah melotot duluan.
"Nona yang dibelakang anda? " Tanya Lili tidak enak.
"Namanya Alisha, dia juga sama sepertimu Lili tapi tanggung jawabnya lebih berat. " Jelas Athanasia lalu mengedipkan matanya ke arah Alisha. "Dia harus mengurus aku, kakak dengan teman temanku."

ESTÁS LEYENDO
Different Fate For My Athanasia
FanficLee Jihye, wanita muda yang bereinkarnasi sebagai salah satu tokoh di novel yang dia baca sebelum tidur... Dari semua tokoh yang ada di novel itu kenapa malah jadi dirinya? 'Aku harus kabur' 'Mau kabur kemana kau tuan putri?' Kenapa kau... Just fanf...