"Aku pergi dulu." Ucap Matheo menaiki kereta kudanya.
"Ya."
"Sana!"
"Hush!"
"Pergi saja."
"Kok aku kesal ya?" Kata Matheo sambil tersenyum paksa.
Singkat kata Matheo pun pulang menggunakan kereta kuda, Athanasia dan yang lainnya pun kembali kedalam rumah, lebih tepatnya ke ruang tamu.
"Matheo aja udah pulang, kalian kapan?" Tanya Athanasia malas.
"Dih ngusir." Kata Dimitris.
"Biarin." Kata Athanasia sinis.
"Woi Tha! Tuh Ethan ngapain bawa banyak buku?" Tanya Raphael bingung.
Ethaniel mengemaskan beberapa buku tebal kedalam box besar, wajahnya tampak tidak sudi tapi dia masih tertarik dengan 'bayaran' yang diberikan itu.
"Oh biasa untuk si Jamet." Jelas Athanasia.
"Lah? Ethan udah menerima Jamet jadi saudara?" Tanya Dimitris tidak percaya.
"Jangan ngadi ngadi kalian! Ini tuh biar si bodoh cepat menjadi pintar dan aku bisa dapat uang dengan cepat!" Jawab Ethaniel penuh penekanan.
"Oh kirain." Ucap Dimitris.
.
.
.
.
."Jadi tuan putri, sekiranya bagian mana lagi yang harus saya ulang?" Tanya Athanasia suntuk.
"Tidak ada, saya sudah mengerti semuanya." Jawab Jennette sambil tersenyum.
Athanasia maupun Ethaniel menghela nafas lega, setelah menjelaskan berulang kali dengan rasa sabar akhirnya Jennette pun mengerti.
"Ini buku buku yang akan mempermudah tuan putri belajar." Ethaniel meletakan box penuh buku itu disamping meja belajar Jennette.
Jennette meringis, penderitaannya mengenai ilmu pengetahuan belum sirna, memang dia akui kalau penjelasan dari Athanasia dan Ethaniel sangat membantu, tapi porsi belajar mereka sangat menyakitkan.
Bagaimana dia bisa menyelesaikan pembelajaran itu dengan cepat?
"B-boleh kah saya bertanya sesuatu tuan dan nona Philorion?"
"Silahkan tuan putri."
"Apa saya bisa sepintar papa jika saya belajar sungguh sungguh?" Tanya Jennette kikuk. "Se-sebenarnya para petinggi sudah mendesak saya untuk melakukan ujian ahli waris, tapi saya masih tidak percaya diri."
Tentu saja kau tidak percaya diri, kau kan bego up.
-AthanasiaTernyata dia tidak selugu yang dibayangkan.
-Ethaniel"Butuh waktu yang sangat lama untuk tuan putri agar bisa menyaingi kepintaran baginda." Jelas Athanasia. "Karena tuan putri baru saja memulai melakukan pendidikan dengan serius sekarang ini."
"Ya kalau bahasa mudahnya hampir tidak mungkin." Sambung Ethaniel.
Rasanya Jennette hampir ingin menangis tapi dia sendiri tahu batas kemampuannya, pertanyaan itu adalah salah satu dari banyak pertanyaan yang paling dia takuti jawabannya.
"Tapi apa saya punya bakat untuk memimpin sebuah kerajaan?" Tanya Jennette berharap.
Athanasia dan Ethaniel menatap ragu, Jennette sudah tahu jawabannya tapi dia ingin dengar jawaban dari orang yang dia anggap sebagai guru.
"Jika tuan putri bertanya kepada saya jelas sekali jawabannya tidak." Jawab Ethaniel berpikir logis.
"Kenapa tidak?"
![](https://img.wattpad.com/cover/232911717-288-k604917.jpg)
ESTÁS LEYENDO
Different Fate For My Athanasia
Fiksi PenggemarLee Jihye, wanita muda yang bereinkarnasi sebagai salah satu tokoh di novel yang dia baca sebelum tidur... Dari semua tokoh yang ada di novel itu kenapa malah jadi dirinya? 'Aku harus kabur' 'Mau kabur kemana kau tuan putri?' Kenapa kau... Just fanf...