Enam puluh empat

4 2 0
                                    

Didalam kegelapan, mimi mengerahkan seluruh kekuatan untuk transformasinya. Dia bisa merasakan sayapnya bertunas, bisa merasakan tanduknya tumbuh, meringkuk di atas dahinya. Ini adalah bentuk aslinya gelap dan mengerikan, Azrael, malaikat kematian. Ini adalah sayap dari Apocalypse, pertanda Hades, kesedihan dan kehancuran. Semua ini bagian dari dalam jiwanya dan keberadaannya.
Dengan semua kekuatannya, dia melemparkan dirinya melawan Sang Bintang Fajar, memaksanya melawan api, tapi cakarnya tidak berpengaruh, dan segera dia hanya memegang tumpukan debu. Lucifer tidak akan mudah ditangkap. Tapi Schuyler bebas. Aku berutang padamu, Schuyler Van Alen. Sekarang kita impas, pikir Mimi.

"Tidak buruk, Force."

Mimi berubah.

Di balik gerbang, Kingsley dan Leviathan terjebak dalam kebuntuan. Iblis itu menancapkan tombaknya di leher Kingsley, dan Kingsley menguasai pedangnya dan menusuk jantung iblis itu. Tidak akan saling menyerah, seperti yang Mimi lihat. Tapi mungkin jika...

"Tetap di tempatmu, Force," kata Kingsley perlahan. Wajah tampan pria itu berpaling kepadanya di balik jeruji besi. "Jangan mendekat lagi."

"Kenapa? Apa yang akan kau lakukan?" Mimi menangis, meskipun dia sudah tahu. Dia bisa melihat aura putih yang mulai mengelilingi Kingsley. Pria itu memanggil sub-vertio, membuat lubang putih kematian.

"Aku akan menghancurkan jalannya," kata Kingsley. "Ini satu-satunya cara."

"Jangan." Mimi menggelengkan kepalanya, matanya berkaca-kaca.

Kingsley memandangnya dengan sangat lembut. "Jangan menangis untukku, Azrael. Jangan buang air matamu. Kau sudah memutuskan jalanmu. Dan ini adalah pilihanku. Pengorbanan tampaknya menjadi takdirku. Hal yang lucu untuk seorang pria egois, kan? Mereka selalu memanggilku lemah saat itu... tapi mungkin kelemahan adalah bentuk lain dari kekuatan."

Mimi menekan wajahnya ke balik jeruji, sedekat mungkin ke arah Kingsley.

Dia tidak tahan pria yang dia cintai pergi tanpa mengetahui apa yang akan dia lakukan, dia berencana meninggalkan Jack untuk bersamanya. Dia bermaksud untuk meninggalkan ikatannya dan membuang takdirnya bersama angin. "Aku tidak bisa," dia akan mengatakan. "Aku tidak bisa melakukan ini. Aku ikut denganmu."

"Kingsley, aku..."

Kingsley tersenyum lebar. Dan tanpa sepatah kata pun, dia memanggil aura putih itu, sub-vertio, mantra yang membuka apa yang tidak bisa dibuka, yang menghancurkan apa yang tidak bisa dihancurkan.

Terdengar suara gemuruh yang dalam, guncangan, seperti gempa bumi terkuat, dan gerbang besi hancur, dan jalannya mulai meleleh. Iblis itu menjerit, tapi Kingsley hanya melihat ke arah Mimi sepanjang waktu.

"Azrael"

Dalam sekejap, mereka menghilang. Jalan, gerbang, iblis, dan darah perak. Kingsley tidak ada. Terjebak di neraka selamanya. Mimi jatuh ke tanah, seolah jantungnya hancur di dalam dadanya.

The Van Alen Legacy (Book 4 Blue Bloods)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang