Empat puluh satu

10 2 0
                                    

Dua minggu setelah pemilihan suara putih dilakukan, Mimi menemukan sebuah pesan diakun email dewannya, memintanya untuk mengunjungi Forsyth di perspustakaan menara Force sore itu. Kelas terakhirnya kosong, jadi dia selesai lebih awal dan naik taksi.

Bagaimanapun Mimi tetap harus ke perpustakaan. Sore itu dia sedang mencari pulpen favoritnya dan berpikir untuk mencarinya di sekitar ruang kerja Charles. Dia ingat dia meninggalkannya di sana terakhir kali saat dia membutuhkan ruang yang tenang untuk mengerjakan pekerjaan rumahnya. Kantor ayahnya rapi seperti biasa, tanpa apapun di meja kecuali jam dan kalender meja. Mimi telah memeriksa laci dan lemari, tapi tidak menemukan Montblanc kesayangannya.

Dia duduk di kursi dari kulit dan berputar, melihat sekeliling ruangan. Beberapa kaset tidak bertanda didorong ke bagian belakang rak dan menarik perhatiannya. Dia berdiri dan memeriksanya. Apa yang Charles lakukan dengan peralatan audio lama? Kaset itu ditandai RH: Audio: Ven. Rep. Penyimpanan sejarah arsip Audio. Laporan venator. Biasanya kaset dari perpustakaan dilengkapi dengan transkrip tertulis, tapi Mimi tidak bisa menemukannya. Dia memutar rekaman itu untuk melihat Venator yang ada didalam laporannya. MARTIN. Ini adalah laporan Kinsley, dari tugasnya dua tahun lalu. Yang mengirim pria itu ke Duchesne.

Apa yang mereka lakukan di kantor Charles? Rekaman ini milik ruang penyimpanan. Dan jika Mimi ingin mendengarkan mereka, dia harus meminjam tape recorder dari ruang arsip. Dia tahu manusia penghubung sedang meng-upload semua file ke digital sekarang, tapi mereka jelas melewatkan yang ini. Dia telah memasukkan kaset itu ke dalam sakunya dan melihat ke sekeliling ruangan untuk terakhir kali. Dimana Charles? Apa yang terjadi padanya? Jack yakin dia tidak mati. Jika roh Michael sudah pergi dari bumi, mereka akan tahu pasti, Jack telah membantahnya.

Setelah pertemuan tadi malam, dewan memilih mengirim Venator setelah mantan Regis menghilang, sebuah tim sedang dibentuk. Mimi tahu saudara kembarnya kecewa tidak terpilih untuk tugas itu. Forsyth bersikeras: "mereka membutuhkan si kembar di sini," katanya. Mereka tidak bisa meninggalkan kelompok tanpa perlindungan.

Saat dia masuk ke menara Force sore itu, dia bertanya-tanya apa yang ingin dibicarakan senator dengannya. Sebelumnya Forsyth tidak pernah datang untuk menemuinya, dan mereka tidak membicarakan keberatannya terhadap penobatan Forsyth.

"Kau ingin bertemu denganku?" Mimi bertanya, berjalan ke kantor yang dipenuhi lampu setelah sekretaris Forsyth mengumumkan kedatangannya. Mimi melihat bahwa Forsyth telah mendirikan toko di kantor yang sama dengan Lawrence saat pria tua itu adalah Regis. Bicara tentang terlalu percaya diri. Charles menggunakan satu gedung tua di blok 122.

"Madeleine. Terima kasih sudah mampir" Kata Forsyth. "Doris, tahan semua panggilan untukku, kau bisa melakukannya?"

Sekretarisnya menutup pintu, dan Mimi duduk di seberang meja kayu kenari yang besar. Dia menyadari bahwa meskipun Forsyth telah mengambil alih kantor Lawrence, dia masih menyimpan foto schuyler yang merupakan milik mantan regis di mejanya. Mimi berharap dia berdandan lebih rapi, dia datang langsung dari gym, dan tidak mau repot-repot mengganti kaus olah raga Duchesne dan celana pendek merah. Dia menaruh tas-tasnya di lantai dan menunggu Forsyth berbicara.

"Aku hanya ingin memuji pekerjaanmu dengan Venator. Kau melakukan pekerjaan dengan baik di Rio." Forstyh berseri-seri.

Mimi mencemooh. "Benar. Kami tidak menemukannya."

"Hanya masalah waktu, sayangku. Kingsley akan menemukannya. Aku tidak ragu. Dia cukup... banyak akal," kata Forsyth, dengan sedikit kesal Mimi mau tidak mau mengakuinya.

"Baiklah. Yah, terima kasih. Aku ingin pergi ke misi lain, tapi dewan mengatakan aku harus menyelesaikan Duchesne terlebih dahulu. Sekolah tidak akan menahan tempatku selama itu."

"Sayangnya, itu benar. Ini tidak adil, bukan, bahwa kita harus melalui kebohongan manusia, masa kanak-kanak dan remaja. Tapi itu ada dalam Kode," kata Forsyth, bangun untuk menyiapkan minuman untuk dirinya sendiri dari bar. Forsyth mengambil satu teko dan menuangkan sedikit wiski ke dalam gelas. "Kau mau?"

"Tidak terima kasih." Mimi menggelengkan kepalanya. "Um, itu saja? Boleh aku pergi sekarang?"

"Oh, saya bertingkah seperti biasa. Bliss suka menggodaku mengenai menjadi orang yang hebat?" Forsyth tersenyum, menyesap dan berjalan mengelilingi mejanya sehingga dia bisa bersandar di tepinya dan melihat kearah Mimi.

Mimi duduk lebih rendah di kursinya. Llewellyn jarang berbicara mengenai Bliss. Sikap ayah yang berduka tidak sesuai dengan sikapnya: itu terasa palsu, seperti dia berusaha menjual mobil bekas padanya, atau membuatnya percaya dia peduli tentang putrinya. Setidaknya Charles dan Trinity mencoba berada di sana untuk Mimi dan Jack selama masa transformasi mereka. Sejauh Mimi tahu, orang tua Bliss tidak pernah repot-repot menjelaskan kepadanya apa yang terjadi.

"Bagaimana Bliss?" Tanyanya. Mimi telah bertemu dengannya beberapa kali, dan Bliss tampak cukup ramah, tapi percakapan mereka sepertinya tidak pernah pergi ke mana pun. Dia tidak tahu kenapa, tetapi sesuatu tentang Bliss membuatnya merasa gugup dan tertawa geli.

"Dia jauh lebih baik." Forsyth Llewellyn mengangguk. "Ngomong-ngomong, hari ini aku memanggilmu untuk membahas situasi yang agak rumit... Dan, maafkan aku jika aku menyinggung perasaanmu... aku sadar ini mungkin bukan waktu yang tepat untuk acara seperti ini, tapi aku merasa bahwa setelah segala sesuatu yang terjadi pada dewan... kumpulan membutuhkan sesuatu untuk membangkitkan semangatnya sekarang, dan mungkin, jika boleh..."

Mimi menunjukkan gerakan untuk membiarkan Forstyh melanjutkan. "Bantuan sederhana... Untuk kebaikan seluruh kumpulan. Aku tahu kau dan Jack membatalkan ikatan kalian karena tragedi itu, tapi sekarang adalah waktunya untuk memperbarui moral, untuk menunjukkan pada orang-orang kita bahwa kita masih kuat, untuk melihat kalian berdua bersama-sama. Yang terkuat dan terbaik akan memberi mereka harapan."

Senyum palsu di bibir Mimi bahkan ketika hatinya tiba-tiba terkepal dan gambaran wajah Kinsley yang menyeringai muncul di pikirannya.

"Jadi apa yang ingin kau katakan padaku adalah, tentang ikatanku dan Jack?," Mimi bertanya. Tidak perlu berupaya untuk menjaga nada suaranya ringan dan mengalir. Bagaimanapun, dia masih sama dengan Mimi yang gambarnya diplester di billboard di Times Square. Mimi Force yang menyiksa mahasiswa baru untuk olahraga, membuat mereka terperangkap dan merendahkan diri. (Bagaimana dia melewatkan minggu orientasi!).
Semoga dia masih layak mengenakan gaunnya....

The Van Alen Legacy (Book 4 Blue Bloods)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang