Happy Reading guys...
Jangan lupa vote nya biar enggak kelupaan:)Lucu ya, Danendra, aku hanya bisa menatapmu dari kejauhan seperti orang bodoh.
_________________________________________________________"Kalian ngapain?"
Mawar dan Tamara melihat Alex dan Clara berdekatan seperti dua orang yang sedang berpelukan.
Suara Mawar membuat kedua orang itu menjauh dan memalingkan wajahnya.
"Kalian lucu ya kalau dilihat-lihat," sahut Tamara tersenyum tipis.
"Sejak kapan lo Ra bisa ngegodain orang gitu?" tanya Clara tiba-tiba.
Hal itu membuat Tamara terdiam, namun masih tetap tersenyum.
"Emang kalian lucu kok," cerca Mawar.
"Enggak usah ikut-ikutan deh lo, udah cepetan kita ke Jakarta bentar lagi udah masuk tol enggak ada berhenti di rest area."
"Galak banget lo bang, hahaha."
Setelah itu Alex mengendarai mobilnya dengan kecepatan yang cukup tinggi hingga Clara protes.
"Pelan-pelan aja sihh, kalau mau mati jangan ngajak-ngajak."
"Tau nih lo, bang."
"Bawel lo pada."
Alex menurut saja daripada Clara dan Mawar terus protes kepadanya.
Ternyata membutuhkan waktu yang cukup lama untuk sampai kembali ke Jakarta meskipun jalanan dari Bandung ke Jakarta lancar.Alex mengantar Clara ke rumah Danendra karena Clara masih tinggal di rumah Danendra untuk sementara.
"Tamara, Mawar, Lex gue duluan masuk ya.."
"Iya.. makasih ya Ra," sahut Alex lalu diangguki oleh Clara.
"Tamara, kalau lo kangen sama rumah ini lo bisa ke sini sebagai Mawar kapan pun lo mau," ucap Clara lalu tersenyum dan berjalan masuk ke rumah Danendra.
Tamara menatap rumah Danendra, rumah lamanya dan juga rumah Dania dengan tatapan rindu.
"Lo pasti rindu banget ya?" tanya Mawar yang peka.
Alex mengendarai mobilnya meninggalkan rumah Danendra.
Tamara mengangguk menjawab pertanyaan Mawar.
Hanya butuh waktu 20 menit untuk sampai di rumah. Alex dan Mawar membantu Tamara membawa barang-barang dan koper.
Faneza langsung membuka pintu dan menyambut mereka. Faneza sedikit terkejut melihat kembaran Mawar yang benar-benar sangat mirip dengan anak perempuannya Mawar.
"Ini Mawar yang mana ya?" Tanya Faneza dengan senyuman hangat.
"Masa mama enggak bisa bedain? Udah pasti Mawar yang pakaiannya enggak pernah rapi dan paling bau." Alex terkekeh.
Plakk.
Mawar memukul bahu Alex dengan kencang membuat pemuda itu meringis.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALONE 2 [COMPLETED]
Ficção Adolescente#16 in Mawar dari 1,06 ribu cerita (30-07-21) "Aku tidak bahagia ketika menyadari aku hanya sendiri tanpa dirimu." Ketika diriku sendiri tidak tahu bagaimana aku menyadari akan suatu hal tentang diri sendiri yang begitu menyedihkan, dan ketika aku h...