Happy Reading guys...
Jangan lupa vote nya biar enggak kelupaan:)Kerinduan kadang menjadi candu, entah sampai kapan ini akan terjadi yang pasti aku tahu kamu enggak akan mengerti tentang apa yang aku rasakan saat ini.
___________________________________________
"Eh," sentak Dania kaget.
Danendra menarik Dania sampai ke dalam UKS, sedangkan Dania yang bingung terlihat diam saja.
Ia sangat mengenal Danendra, karena ini lah Danendra pemuda yang selalu melakukan sesuatu dengan tiba-tiba.
Kini Dania melihat Danendra mengambil kotak P3K dari dalam lemari UKS, dengan tatapan bingung Dania menatap Danendra intens.
"Buat apa?" tanyanya.
Danendra duduk di tempat tidur UKS lalu menyodorkan kotak itu ke arah Dania, "Buktiin kalau Lo masih peduli sama gue."
Dania terdiam, gadis itu berpikir sejenak lalu mulai mengerti kenapa Danendra membawanya ke sini. Dania pun menghela napas panjang lalu menarik kotak P3K dari Danendra.
Sedangkan Danendra tersenyum tipis sambil menatap sahabat kecilnya yang sedang kesal dengan sikapnya.
Dania mengambil kapas dan menaruh alkohol di atas kapas lalu mengelap wajah Danendra yang terlihat biru itu. Danendra meringis kecil lalu kembali berusaha tenang sambil menatap Dania yang teliti mengobatinya.
"Kenapa enggak sekalian bunuh-bunuhan aja?" pertanyaan Dania dengan nada kesal membuat Danendra sedikit terkejut.
"Emang Lo rela gue mati?"
Hening. Dania menjauhkan tangannya dari wajah Danendra lalu menatap Danendra tajam.
"Gue sih rela-rela aja, enggak tahu deh si--CLARA," sahutnya dengan sinis."Yakin?" Danendra mulai menaik-turunkan alisnya.
Hal itu membuat Dania jengah lalu memutar bola matanya malas. "Serah Lo."
Dania mengelap wajah Danendra dengan kapas lagi namun kali ini ia sedikit menekan pinggiran luka di wajah Danendra, hal ini membuat pemuda itu meringis kencang.
"ARGHHH..."
"Bilangnya mau mati, baru gitu aja sakit." Dania menaruh kapas yang ia pegang di atas tempat tidur UKS, lalu beranjak pergi meninggalkan Danendra.
Namun Danendra ya Danendra, pemuda itu menarik tangan Dania sampai tidak sengaja keduanya saling berhadapan dengan jarak yang terbilang sangat dekat.
Dania menatap Danendra begitupun sebaliknya. Entah keduanya seperti menyimpan sesuatu dengan sangat dalam sampai mata mereka tidak begitu saja dapat terbaca oleh keduanya.
Cklek.
Pintu UKS terbuka membuat Dania menjauhkan diri dari Danendra karena terkejut. Seorang siswi ternyata masuk ke dalam.
"Maaf kak ganggu, Citra cuma mau ambil obat sakit perut kok."
"Eh, iya Cit ambil aja." Dania berusaha bersikap ramah supaya Citra tidak curiga tentang apapun.
Citra tersenyum lalu mengambil obat yang ia butuhkan dan keluar dari UKS setelah mengatakan terima kasih.
"Sebenernya mau lo apa sih Ndra?" tanya Dania kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALONE 2 [COMPLETED]
Novela Juvenil#16 in Mawar dari 1,06 ribu cerita (30-07-21) "Aku tidak bahagia ketika menyadari aku hanya sendiri tanpa dirimu." Ketika diriku sendiri tidak tahu bagaimana aku menyadari akan suatu hal tentang diri sendiri yang begitu menyedihkan, dan ketika aku h...