ALONE 2 || 29

52 11 1
                                        

Happy Reading guys...
Jangan lupa vote nya biar enggak kelupaan...

Jika aku mencintaimu dan kamu mencintai orang lain. Maka seharusnya aku harus melupakanmu bukan? Tetapi kenapa kamu selalu mendekat?
________________________________________________________

Plang.

Semua pandangan beralih ke jendela yang menimbulkan bunyi keras.

"Biar gue yang liat," ucap Alex lalu berjalan membuka jendela kamar Mawar.

Ketika membuka jendela Alex menemukan sebuah benda gumpalan berwarna putih. Pemuda itu pun mengambilnya.

Pletek...

"Awww.."

"Kenapa kak?" tanya Tamara yang khawatir.

"Gapapa."

Alex meringis sedikit ketika tangannya tidak sengaja terkena petasan yang berada di dekat benda itu.

Namun dengan hati-hati Alex mengambilnya dan ternyata itu adalah sebuah kertas yang menutupi batu. Kertas itu berisi tulisan dengan tinta merah.

"Menghalangi berarti mencari mati!!" Alex membaca kertas yang kini ada di tangannya.

Mawar dan Tamara terkejut dan langsung menghampiri Alex.

"Apaan itu bang?" tanya Mawar.

"Gue enggak tau, entah orang iseng atau siapa ini."

"Tadi aku denger suara ledakan," ujar Tamara.

"Itu petasan, sialnya kena tangan gue." Alex memegang tangannya yang memerah.

"Nih ada salep." Tamara memberikan salep luka kepada Alex dan langsung diterima oleh pemuda itu.

"Siapa ya yang ngirim itu dan dia mengincar siapa?" tanya Mawar.

"Gue bakal cari tau, siapapun itu dia pasti punya masalah."

Setelah memberikan salep ke tangannya, Alex langsung berjalan keluar dari kamar Mawar.

"Heh, mau ke mana lo?" tanya Mawar ketika melihat Alex melangkah dengan cepat.

Namun pertanyaan Mawar tidak dijawab oleh Alex, suara motor Alex terdengar. Tamara dan Mawar langsung melihat dari jendela.

"Gue enggak yakin dia dapat informasi soal tadi. Lagian siapa tau orang iseng, gue ngerasa enggak punya musuh."

Tamara terdiam. "Sepertinya yang dia incar itu aku," sahutnya.

"Lo punya musuh?"

"Entah, tapi selalu ada yang berniat bikin aku celaka."

"Kalau itu bener lo yang diincar, kita harus bilang mama.."

"Jangan, aku enggak mau bikin Mama Faneza khawatir."

"Tapi kalau sampai bener dia celakain lo gimana?" tanya Mawar dengan wajah khawatir. "Gue baru aja ketemu lo, gue enggak mau kehilangan lo lagi."

Tamara sedikit tersentuh dengan kata-kata yang dilontarkan Mawar, selama ini ia hidup tanpa saudara, dan kali ini ia baru merasakan bagaimana hangatnya dikhawatirkan saudara kandungnya sendiri.

Tamara tersenyum, "Selama ini aku udah lewatin semuanya dan berusaha jaga diri, jadi kamu jangan khawatir ya.."

"Gue bakal jagain lo dari siapapun yang nyakitin lo, termasuk si Danendra itu." Mawar memeluk Tamara dengan erat.

Tamara membalas pelukan Mawar dengan hangat.

Di sisi lain, Danendra baru saja pulang ke rumah, ia merasa lelah karena sudah berkeliling seharian. Danendra langsung menuju ke kamarnya dan ingin tidur.

ALONE 2 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang