ALONE 2 || 28

72 13 0
                                    

Happy Reading guys...
Jangan lupa vote nya biar enggak kelupaan:)

Menatapmu kembali adalah hal paling aku rindukan selama ini, meskipun aku tau tatapanmu tidak lagi sama seperti dulu.

_________________________________________________________

Bukk...

Suara itu terdengar bukan dari Tamara tapi seseorang di sebelahnya karena menggeser buku dan menjatuhkan buku besar yang ada di rak.

"Mohon maaf tolong keheningannya," ucap penjaga perpustakaan.

Tamara yang baru saja hampir terjatuh ikut terkejut namun ternyata ia berhasil mendarat dengan sempurna.

Tamara menghelai napas pelan. "Alhamdulillah."

"Mawar?"

Tamara menoleh ke belakang karena ada seseorang yang memanggilnya dengan nama kembarannya.

Namun betapa terkejutnya Tamara ketika melihat orang itu adalah Danendra. Tamara terdiam kaku melihat Danendra dihadapan.

Tamara menoleh ke belakang karena ada seseorang yang memanggilnya dengan nama kembarannya.

Namun betapa terkejutnya Tamara ketika melihat orang itu adalah Danendra. Tamara terdiam kaku melihat Danendra dihadapan.

"Gue enggak tahu kalau lo suka baca buku juga."

Danendra menatap gadis dihadapannya dengan tatapan datar, Tamara merasa seperti melihat Danendra waktu pertama kali bertemu pemuda itu di kelas. Ia merasa Danendra tidak mengetahui bahwa dirinya Tamara.

Tamara sedikit bingung apa memang kemiripannya dengan Mawar itu sangat besar sehingga Danendra saja mengira dirinya adalah Mawar. Tamara berusaha mengontrol perasaannya dan menarik napas.

"Urusannya sama lo apa?" tanya Tamara.

"Enggak ada." Setelah melirik Tamara sebentar Danendra langsung meninggalkan Tamara begitu saja.

Dingin. Itu adalah kata yang menggambarkan Danendra saat ini. Tamara menatap punggung Danendra yang mulai menjauh, pemuda itu tidak tahu bahwa Tamara sangat merindukannya dan ingin sekali memeluknya.

Satu tetes air mata turun membasahi wajah cantik Tamara. Gadis itu tidak tahu perasaan apa yang saat ini ia rasakan. Tamara pun akhirnya memilih untuk pulang karena merasa tidak kuat dengan keadaannya saat ini.

Tamara berjalan keluar dari perpustakaan itu dan memilih untuk memesan ojek online dari aplikasi berwarna hijau di handphone nya.

"Mau pulang?"  tanya Danendra yang kini tiba-tiba sudah ada di samping.

Tamara sedikit terkejut namun kini langsung mencoba menenangkannya perasaannya. Ia merasa jantungnya berdetak lebih kencang entah karena terkejut atau karena ada Danendra di sampingnya.

"Iya," jawab gadis itu seadanya.

"Bareng aja." Danendra kini menduduki motornya yang terparkir dekat dengan posisi Tamara berdiri.

"Enggak usah, gue udah pesen ojek."

"Yakin? Lo baru aja buka aplikasinya."

Deg.

Danendra bahkan memperhatikan.

"Maksud gue, gue mau pesen ojek aja."

"Lo yakin enggak boros? Lagipula rumah lo deket dan juga kita searah."

ALONE 2 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang