Happy Reading...
Jangan lupa vote biar enggak kelupaan ya...Pengalaman membuat kita mengerti bahwa kehidupan tidak selalu berujung pada tujuan yang kita ingini.
___________________________________________Danendra duduk di pinggir kolam ikan yang baru saja dibuat oleh Tania seminggu yang lalu. Pemuda itu memainkan air di dalam kolam.
"Sendirian aja," ucap Clara dari belakang membuat Danendra menghentikan aktivitasnya.
Danendra sangat mengenali suara Clara sejak kecil. Meskipun beberapa tahun belakangan ini Danendra seakan menjauh dan selalu bersikap dingin kepada gadis itu namun Danendra tidak pernah lupa dengan suara Clara.
Clara berjalan menghampiri Danendra dan ikut duduk di pinggir kolam yang masih terlihat bersih. Ia ikut memasukkan kakinya ke dalam kolam.
"Gue tahu lo mungkin benci sama gue atau kesel sama gue." Clara menatap Danendra sekilas lalu mengalihkan pandangannya ke arah kolam. "Tapi lo harus tahu gue udah bukan gue yang dulu, yang egois karena sekarang gue mengerti perasaan antara kakak beradik atau bukan," jelas Clara kini beralih menatap Danendra yang masih tidak bergeming.
Clara menghembus napas pelan lalu menatap ke arah langit. "Kalau lo butuh gue, gue bakalan usahain buat bantu lo," kata Clara lalu berniat untuk berdiri.
"Duduk," sahut Danendra tiba-tiba membuat Clara mengurungkan niatnya.
Clara tersenyum kecil lalu kembali ke posisinya semula.
"Gimana sekolah lo?""Baik, meski tidak sebaik dulu." ujar Danendra.
Inilah Danendra, pemuda itu terus-menerus terlihat rapuh ketika topik yang dibicarakan adalah tentang Tamara.
"Gue yakin Tamara bahagia kalau liat lo bahagia, dan Tamara juga pasti sedih kalau liat lo sedih, gue harap lo mengerti maksud dari ucapan gue Ndra," jelas Clara kini menatap ke arah langit.
Danendra menatap Clara sekilas. "Gue ngerti."
"Dulu waktu lo kecil lo pernah bilang kalau lo sedih lo akan liat bulan di atas sana dan lo masih ngelakuin hal yang sama, coba deh kalau lo sibukin diri lo dengan hal yang lebih bermanfaat pasti lo enggak akan sedih dan melihat ke bulan setiap malamnya," ujar Clara tanpa mengalihkan pandangannya ke arah bulan.
Danendra menatap Clara dengan intens. Ia tampak tenang jika menatap bulan.
"Lalu?" tanya Danendra."Coba lo lakuin hal yang sama lo harus mencari kegiatan yang lebih bermanfaat dan lo akan lupa sama masalah lo dah itu buat lo enggak keliatan sedih lagi setiap lo mengingat dia, ngerti kan?" jelas Clara tanpa mengaligkan tatapannya dari bulan sedikit pun.
"Kegiatan apa?"
Clara menoleh dan menatap Danendra lalu tersenyum tipis. "Ya lo harus cari," sahutnya.
"Tapi lo jangan pernah berfikir kalau gue mau buat lo melupakan Tamara, gue cuma mau lo enggak terlarut dalam kesedihan ini."Danendra mengangguk kecil. Clara adalah Clara ia adalah salah satu gadis yang mampu membuat dirinya jauh lebih tenang setelah Tamara dan Tania, mamanya.
Clara tidak mengalihkan pandangannya dari bulan, ia tetap menatap bulan.
"Cara lo menatap bulan hampir sama, saat Tamara menatapnya." Danendra memperhatikan Clara dari samping.
![](https://img.wattpad.com/cover/190386049-288-k257685.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALONE 2 [COMPLETED]
Teen Fiction#16 in Mawar dari 1,06 ribu cerita (30-07-21) "Aku tidak bahagia ketika menyadari aku hanya sendiri tanpa dirimu." Ketika diriku sendiri tidak tahu bagaimana aku menyadari akan suatu hal tentang diri sendiri yang begitu menyedihkan, dan ketika aku h...