Happy Reading guys...
Jangan lupa vote nya biar enggak kelupaan:)Sulit memang untuk memaafkan kesalahan orang lain, apalagi kesalahan itu justru teramat menyakitkan. Rasanya seperti ingin membuang dan melupakan namun ia kembali lagi.
________________________________________________________Pagi hari ini Tamara bangun dengan Mawar yang tertidur di sampingnya. Hari ini mereka sengaja izin tidak masuk ke sekolah, mereka sudah berencana untuk menghabiskan waktu bersama.
Mawar masih tertidur pulas, kemudian Tamara membuka tirai jendela membiarkan cahaya masuk ke kamar.
Merasakan cahaya masuk ke matanya membuat Mawar mengulet dan mendumel.
"Masih pagi, Ra.. tutup lagi tutup."Tamara terdiam tidak menanggapi komentar Mawar, ia duduk di pinggir kasur sambil menatap ke jendela. Rasanya ia seperti orang bodoh kemarin, benar-benar sangat bodoh.
Danendra menyadarkan dirinya, ia yang sering memberikan kata-kata semangat untuk Danendra tetapi dirinya sendiri tidak bisa bersikap seperti kata-kata yang diucapkannya.
"Ra.. lo nggak papa?"
Tamara menoleh dan melihat wajah Mawar yang sudah berada dekat dengannya.
"Astagfirullah," sentak Tamara."Lo nggak papa kan?"
"Gapapa," sahut Tamara.
"Yakin?"
Tamara menggangguk lalu tersenyum.
"Laper."Mawar menggelengkan kepalanya. "Ayo, sarapan." Dengan semangat Mawar menarik tangan Tamara dan pergi ke ruang makan.
Di ruang makan Fanesa sedang menyiapkan makanan.
"Loh, mama baru aja mau manggil kalian eh.. udah datang aja.""Mawar udah laper katanya," sahut Tamara.
"Loh, loh, loh, kan tadi kamu yang laper, Ra.. fitnah nih."
Tamara terkekeh kecil. "Jujur aja kali, War.."
Mawar mengkerutkan keningnya, ia tidak terima.
"Tapi--""Udah-udah, kalian makan aja dulu. Berantemnya dilanjutin nanti."
Beberapa lama Alex dan Rio ikut turun dan bergabung untuk sarapan.
"Mah.. masa mama nggak adil sih Mawar sama Tamara bisa bolos, aku ikut mereka ya?"
Fanesa menggelengkan kepalanya. "Untuk kamu mama nggak bolehin, nilai kamu tuh harus di naikin kalau kamu ikutan bolos yang ada malah turun."
"Mah.. nggak adil ahh."
"Alex, kalau kamu ikutan bolos papa potong uang jajanan kamu."
Alex pasrah lalu terdiam ketika papanya ikut campur dan membawa soal uang jajannya.
"Iya, iya.""Makanya, kalau sekolah tuh belajar." Mawar meledek Alex yang sedang pasrah.
"Berisik."
Setelah selesai menikmati sarapan, Rio berangkat ke kantor dan Alex berangkat ke sekolah diawasi oleh Rio.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALONE 2 [COMPLETED]
Teen Fiction#16 in Mawar dari 1,06 ribu cerita (30-07-21) "Aku tidak bahagia ketika menyadari aku hanya sendiri tanpa dirimu." Ketika diriku sendiri tidak tahu bagaimana aku menyadari akan suatu hal tentang diri sendiri yang begitu menyedihkan, dan ketika aku h...