Happy Reading...
Jangan lupa Vommentnya...Seperti inilah gue, ketika lo berusaha bersikap baik sama gue, gue juga akan bersikap jauh lebih baik tapi kalau lo bersikap semena-mena sama gue, gue pun akan lebih semena-mena sama lo. Prinsipnya adalah 1 perbuatan untuk 1.000 perbuatan. Simple bukan?
-Clara-
___________________________________________"Tamara?"
Clara menatap gadis yang kini berdiri di dekatnya. Ia sangat terkejut lalu menghampirinya dengan semangat.
"Lo masih hidup, Ra?" tanya Clara dengan senyuman lebar.
Berbeda dengan Clara, Alex dan gadis itu terlihat bingung dengan sikap Clara.
"Nama gue Mawar bukan Tamara," jawab gadis yang bernama Mawar itu.
Clara menggelengkan kepalanya. "Enggak lo jelas-jelas Tamara, please jangan pura-pura begini lo tahu Danendra pasti bakalan seneng liat lo."
"Danendra?" tanyanya dengan wajah bingung.
"Iya, Danendra seseorang yang pasti berarti bagi lo," jelas Clara dengan semangat.
"Lo aneh, gue lebih baik ke kamar aja."
Mawar berjalan menjauh dari Clara namun bukan Clara namanya jika ia menyerah begitu saja, Clara menggenggam tangan Mawar.
"Kenapa lo lakuin ini, kenapa lo enggak bilang sama gue atau lo bisa bilang lo masih hidup Ra sama Danendra dan juga yang lain semuanya pasti rindu sama lo."
"Gue bilang gue bukan Tamara!" Seru Mawar dengan penuh penekanan.
Mawar terlihat kesal dengan sikap Clara kepadanya. Alex yang dari tadi diam kini mulai menghampiri kedua gadis itu.
"Clara... Dia itu mawar adek gue," sahut Alex.
"Gue yakin dia Tamara Lex, mana ada manusia yang sangat mirip dalam waktu yang sama tiba-tiba begini," balas Clara menatap Alex dengan raut yang sulit diartikan.
"Ra, kalau lo emng enggak mau jujur sama gue okelah gue bakalan tetep berusaha dan bilang ini sama Danendra."
"Lo gila ya, gue bahkan enggak kenal siapa itu Danendra, dari dulu gue enggak pernah punya teman yang namanya Danendra mending lo cek ke dokter gih lo waras atau enggak," ujar Mawar yang masih kesal dengan Clara.
Faneza terlihat keluar dari dapur dan bingung dengan apa yang terjadi.
"Kenapa ini, kok kalian ribut-ribut seperti itu?" tanya Faneza bingung."Nih mah temennya bang Alex enggak jelas, masa iya dia bilang aku Tamara jelas-jelas aku ini Mawar, dasar aneh." Mawar memandang Clara sinis.
Clara bahkan merasa sikap Tamara benar-benar berbeda saat dulu. Tamara bahkan tidak pernah sekalipun memarahinya ataupun mengucapkan kata-kata yang menyakitkan hati orang.
Baru kali ini Clara merasa kecewa apalagi kepada orang yang sangat ia harapkan untuk kembali ke kehidupannya, ia rindu Tamara yang dahulu.
Faneza memandang Clara yang menunduk, Faneza paham sepertinya Clara sedang merasakan sesuatu yang sangat penting di hidupnya.
"Jaga bicara kamu Mawar, Clara itu adalah tamu." Faneza mendekat dan menghampiri keduanya.
"Terserah mama deh, Mawar mau ke kamar mau mandi." Mawar berjalan menuju kamarnya meninggalkan semuanya di ruang tamu.
Faneza menggelengkan kepalanya melihat sikap Mawar yang selalu kasar terhadap orang-orang baru. Lalu kini ia beralih ke Clara yang masih menunduk, juga memberi kode kepada Alex untuk mengambil minum.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALONE 2 [COMPLETED]
Teen Fiction#16 in Mawar dari 1,06 ribu cerita (30-07-21) "Aku tidak bahagia ketika menyadari aku hanya sendiri tanpa dirimu." Ketika diriku sendiri tidak tahu bagaimana aku menyadari akan suatu hal tentang diri sendiri yang begitu menyedihkan, dan ketika aku h...