ALONE 2 || 26

58 11 2
                                    

Happy Reading guys...
Jangan lupa vote nya biar enggak kelupaan:)

Ada yang jatuh tapi bukan benda,
Ada yang rapuh tapi bukan kayu,
Ada yang sesak tapi bukan nafas, dan
Ada yang tertinggal tapi bukan langkah ADA.
_________________________________________________________

Tamara baru saja bangun dari tidur siangnya. Sepertinya ia sedikit lelah karena setelah perjalanannya ke Jakarta, ia langsung membereskan bukunya dan pakaiannya. Maka dari itu ia tidur siang, padahal biasanya Tamara adalah tipe orang yang jarang dan bahkan tidak suka tidur siang kecuali saat itu lelah.

Kali ini Faneza meminta Tamara untuk membeli cemilan dan memberikan beberapa uang. Beruntung ternyata supermarket berada di dekat rumah hanya butuh menyebrang jalanan dan berjalan lurus sedikit.

Tamara melihat seekor kucing berbulu putih dan memiliki ciri khas dengan bulu berwarna Oren yang memiliki bentuk seperti love.

Kucing itu terlihat menggemaskan membuat Tamara menghampirinya.
"Kamu lucu..." Ucap Tamara sambil tersenyum tipis.

"Meow..."

Kucing kecil itu menatap Tamara dengan tatapan sedih, dan bersuara seperti ingin meminta makan. Kucing itu mendekati Tamara dan mengendus kaki Tamara.

"Kamu belum makan ya?"

"Meow..."

Seakan menjawab Tamara, kucing itu berdiri dengan berpegangan di kaki Tamara.

Tamara tersenyum sedih. "Aku beli makan buat kamu dulu ya?"

"Meow..."

"Kamu lucu, aku namain kamu Aiko seperti nama kucing manis."

"Meow..."

"Sebentar ya, kamu tunggu sini. Jangan kemana-mana."

Tamara berjalan masuk ke supermarket lalu mengambil cemilan dengan asal karena terburu-buru. Namun yang terpenting adalah makanan kucing dengan bungkus berwarna ungu yang ukurannya cukup besar.

Setelah selesai dan membayar semua belanjaannya, Tamara keluar dari supermarket. Namun setelah keluar ia melihat ke tempat ia meninggalkan kucing itu justru kucing kecil itu sudah tidak ada.

Tamara melihat ke kanan dan ke kiri namun tidak menemukannya. Namun setelah ia melihat ke jalanan, ternyata kucing kecil itu berada di tengah jalan. Tamara yang terkejut berjalan menghampiri kucing itu.

Namun baru saja ingin melangkah, tiba-tiba seorang pemuda memakai seragam sekolah datang. Seragam itu Tamara kenal, dan ternyata itu adalah orang yang Tamara waspadai saat memilih pindah ke Jakarta. Ia menghampiri kucing itu lebih dulu dan membawanya ke pinggir jalan.

Tamara dengan cepat mencari tempat yang tidak terlihat oleh orang itu. Ia melihat Danendra memarkirkan motornya dan berlari masuk ke supermarket. Tidak lama ia keluar dan membawa makanan kucing yang berukuran kecil.

lalu ia mengeluarkan semua makanan itu dari bungkusnya dan itu tersenyum melihat kucing kecil itu memakannya, kemudian Danendra meninggalkan supermarket dan pergi ke arah rumahnya.

Tanpa Pemuda itu sadari, di sisi lain Tamara memperhatikan kegiatannya itu sejak awal dari kejauhan. Ia menatap Danendra yang melesat pergi dengan tatapan rindu, senang, dan juga bahagia sampai ia meneteskan air matanya.

Kemudian Tamara mendekati kucing kecil yang sedang makan itu. Lalu tersenyum tipis sambil mengelap air matanya.

"Lucu ya, Danendra. aku hanya bisa menatapmu dari kejauhan seperti orang bodoh."

ALONE 2 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang