Happy Reading guys...
Jangan lupa vote nya biar enggak kelupaan:)Inilah saya baik buruknya, kalau memang anda tidak suka dengan saya silakan itu urusan anda, karena saya hidup bukan untuk anda terkesan.
___________________________________________Brak.
Danendra menaruh tas hitamnya kasar di atas meja tempat duduknya. Hal ini membuat beberapa pasang mata yaitu teman kelasnya yang sudah datang menatapnya heran, namun beberapa detik kemudian memilih untuk tidak peduli.
Meskipun sifat badboy pemuda itu belum hilang, namun semakin hari ia semakin baik. Bahkan Danendra sudah jarang sekali mengikuti tawuran dan bertengkar, meskipun masih beberapa kali karena ia akan membela sahabat dekatnya jika sahabat dekatnya tidak aman maka sudah tugas Danendra untuk melindungi.
Hari terlihat tidak menyenangkan bahkan hujan di luar membuat perasaan Danendra semakin kacau. Ia sedikit kesal dengan Dania yang tiba-tiba mendiamkannya sejak kemarin saat ia mengirim pesan melalui line.
Danendra sudah menelponnya pagi tadi namun tidak mendapat jawaban. Pemjda itu berniat mengajak Dania untuk datang lebih pagi namun ketika ia menjemput gadis itu, justru Dania sudah datang duluan.
Sedangkan sekarang gadis itu entah kemana, hanya tersisa tas hijau tua yang diletakkan di bangku tepat di depan Danendra duduk.
Awalnya Danendra senang tidak harus mengantar Clara yang cerewet karena ia dijemput oleh Alex kakak kelas Clara, pemuda yang kemarin sempat berkenalan dengannya di solaria.
"Iya Dan... kemarin tuh lucu banget bonekanya pengen beli, tapi lagi enggak bawa uang banyak." Suara Dara terdengar jelas di telinga Danendra.
Pemuda yang kini duduk di bangkunya, melihat Dara dan Dania berjalan memasuki kelas.
Dania terlihat tersenyum tipis. "Iya lucu banget." Namun ketika melihat Danendra di kelas sekilas ia kembali menunjukkan wajah datar.
"Ekhem." Dara berdeham dan berjalan langsung ke tempat Fina yang sedang mengerjakan sesuatu.
Dara sengaja melakukan itu karena ia paham keadaan sekarang. Sedangkan Dania kini hanya berjalan santai lalu duduk di tempatnya dan memilih membaca novel yang ia pegang dari tadi.
Danendra menatap Dania dari belakang. Rambut hitam kecokelatan milik Dania dibiarkan terurai indah tidak seperti biasanya.
Pemuda itu terlihat tidak nyaman dengan keadaan ini dan memilih berjalan mendekati Dania, hingga menarik bangku terdekat dan membawanya ke samping Dania.
"Lo marah?" tanyanya dengan halus.
"Hmm..." Dania terlihat fokus dengan novel yang ia baca tanpa menoleh sedikitpun.
"Kenapa berangkat sepagi tadi?"
Dania tidak menjawab. Gadis itu hanya melirik Danendra sedikit hingga Danendra juga tidak menyadari itu.
"Jangan ngambek kayak anak kecil gitu deh, Dan," seru Danendra lalu berdiri.
"Anak kecil maksud lo?" tanya Dania dengan wajah sinis. Ia menutup novelnya kasar dan menatap Danendra.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALONE 2 [COMPLETED]
Novela Juvenil#16 in Mawar dari 1,06 ribu cerita (30-07-21) "Aku tidak bahagia ketika menyadari aku hanya sendiri tanpa dirimu." Ketika diriku sendiri tidak tahu bagaimana aku menyadari akan suatu hal tentang diri sendiri yang begitu menyedihkan, dan ketika aku h...