Happy Reading guys...
Jangan lupa vote nya biar enggak kelupaan...Melupakan bukanlah keahlianku, aku hanya ahli dalam mengingatmu di setiap waktuku.
________________________________________________________"WOI, LAWAN GUE ANJING!" Teriak Danendra dengan keras.
Danendra benar-benar marah melihat temannya yang tidak berdaya. Thalita dan Dara langsung membantu Leo dan memvawa Leo ke UKS. Sedangkan kini Geral dan Dania memperhatikan Danendra, mereka tidak mau hal buruk terjadi padanya.
Sedangkan Alan tersenyum miris. "Wow, gue takut banget, Hahaha..."
Danendra masih berusaha menahan amarahnya. Sebenarnya tangan Danendra sudah gatal ingin menonjok pipi Alan dengan keras.
"Wow gue kaget ngeliat kemampuan lo, tapi sayang beraninya sama yang lemah, hah!" Balas Danendra.
Alan tersenyum miring. "Gue denger kepintaran lo meningkat, dan gue liat emang Bener tapi gue belum liat kemampuan lo ngelawan gue."
Danendra menghela napas kasar. "Udah jago lo?"
"Belum sih, mau menguji aja."
"Nguji sama yang lemah?"
"Terus kalau sama lo, lo berani?"
"Lo mampu pake fisik tapi enggak mampu pake otak, ya kan?" Danendra menunjuk ke dahinya dan berbicara penuh tekanan.
Sedangkan semua siswa lain tidak bergeming, perdebatan ini seperti sangt seru. Danendra sudah lam sekali tidak bertengkar, dan sekalinya bertengkar ia tidak menggunakan fisik.
"Maksud lo apa?" tanya Alan.
"Siapapun yang bisa lebih unggul di UCUN 1 dia yang menang, berani?"
Alan memandang Danendra dengan tatapan yang sulit dimengerti. "Okey, semua orang saksinya dan kalau gue menang lo harus jadi babu gue."
"Kalau lo menang, heh..." Danendra langsung pergi meninggalkan kelas Alan.
Sedangkan Alan menatapnya tajam lalu tersenyum sinis. "Lo liat aja, apa yang bakal gue lakuin Danendra..."
Geral dengan cepat langsung mengikuti Danendra, sedangkan Dania ia memilih untuk pergi ke UKS melihat keadaan Leo, sahabatnya.
"Ndra... Lo serius sama ucapan lo tadi?"
Danendra yang masih berjalan ke arah rooftop. "Iya."
"Ndra.. gue tau lo lebih pinter daripada Alan, tapi lo juga harus tau Alan itu licik, dia bisa aja cari cara buat menang."
"Lo enggak usah khawatir."
"Ndra?"
"Keadaan Leo, gimana?"
"Di udah dibawa ke UKS."
"Ndra.. Ral..." Panggil Thalita yang berlari menuju dua pemuda itu.
"Kenapa, Tha?"
"Leo di skors gara-gara kejadian tadi."
"Loh, kan dia korban?" tanya Geral bingung.
"Gue juga enggak tau, gue enggak ngerti sama guru BP yang sekarang."
"Sekarang yang lain di mana?"
"Ada di ruang BP."
Danendra langsung berjalan cepat ke arah ruang BP. Di depan ruang BP sudah ada Dania dan Dara yang duduk.
Dan tidak beberapa lama kemudian Leo dan Alan keluar dari ruangan. Leo langsung menghampiri teman-temannya.
Sedangkan Alan dan Danendra saling menatap tajam satu sama lain, hingga akhirnya Alan pergi menjauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALONE 2 [COMPLETED]
Teen Fiction#16 in Mawar dari 1,06 ribu cerita (30-07-21) "Aku tidak bahagia ketika menyadari aku hanya sendiri tanpa dirimu." Ketika diriku sendiri tidak tahu bagaimana aku menyadari akan suatu hal tentang diri sendiri yang begitu menyedihkan, dan ketika aku h...