ALONE 2 || 22

69 13 7
                                        

Happy Reading guys...
Jangan lupa vote nya biar enggak kelupaan:)

Kehilangan adalah hal yang paling aku benci namun aku tahu bahwa aku harus merasakannya berkali-kali.
_________________________________________________________

Deg.

"Lo tau jawabannya kan Dan?"

Dania tersenyum miris.
"Apa gue punya tempat, Ndra?'

"Lo selalu punya Dania dan gue selalu sayang sama lo sebagai sahabat gue."

Kata 'sahabat' membuat hati Dania terluka.
"Gue paham Ndra... Gue pengen jalan-jalan sebentar boleh kan?"

"Lo masih lemes Dan..."

"Please..." Dania menyatukan kedua tangannya.

"Okey, sebentar aja..."

Danendra memapah Dania untuk turun dari tempat tidur.
Dengan langkah pelan, Dania berusaha untuk tetap terlihat baik-baik saja. Entah karena keadaan fisiknya saat ini juga karena suasana hatinya saat ini.

Kedua remaja itu duduk di bangku taman yang masih ramai dengan beberapa pengunjung rumah sakit lainnya.

"Andai saja Tamara masih ada di sini ya.. pasti semua terasa lengkap," ucap Dania sambil menatap langit yang hampa tanpa bintang.

Sedangkan Danendra tidak bisa berkata apa-apa. Ia memilih untuk tetap diam menatap ke depan dengan tatapan kosong.

"Kalau aja aku bisa milih. Aku hanya ingin enggak akan ada kata kehilangan di hidupku.. tapi, satu-satunya orang yang bisa buat hidup aku ngerasa lebih berwarna enggak akan pernah bisa selamanya di samping aku..." Dania menghela nafas pasrah.

Kini Danendra menatap Dania yang masih fokus menatap langit.

"Hampa ya..."

"Dan..." Ucap Danendra pelan.

Dania menoleh dengan mata yang berbinar. Ia berusaha menahan air matanya untuk keluar.

"Maaf."

Dania tertawa kecil. "Ngapain kamu yang minta maaf, Ndra.. justru aku yang minta maaf karena lancang udah suka sama kamu. Padahal aku tahu jelas, satu-satunya orang yang bisa buat kamu nyaman itu cuma Tamara."

Danendra merasa tidak enak melihat Dania sekarang ini.

"Gue udah usaha berusaha tap---"

Dania menaruh jari telunjuknya di depan bibir Danendra.
"Aku tahu Ndra... Mulai sekarang aku enggak akan paksa kamu buat ngelakuin hal yang kamu enggak bisa lakuin buat aku. Aku udah liat dia... Kalau memang kamu udah jatuh cinta sama dia aku enggak akan nahan itu."

"Dania?"

"Makasih ya Ndra... Tapi aku mau sendiri, kamu bisa pulang." Dania berdiri dan berjalan meninggalkan Danendra di bangku taman.

Danendra merasa sebagian hatinya merasa sesak melihat dan mendengar ucapan Dania tadi. Entah apa yang Danendra rasakan saat ini, bahkan ia tidak paham dengan hatinya sendiri.

Dengan langkah pelan Danendra memilih untuk pulang dan memberi Dania waktu untuk istirahat dahulu.

***

Tok.. tok..tok..

Ketikan pintu yang keras membuat Clara terbangun.

"Siapa sih? Berisik." Seru Clara masih dengan keadaan mata tertutup dan berbaring di kasur hotel.

ALONE 2 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang