ALONE 2 || 13

366 20 11
                                    

Luka yang paling menyakitkan akan disebabkan oleh orang yang paling kamu sayang.
___________________________________________

Brukkk....

Danendra mendorong Dania ke pinggir jalan sehingga Dania terjatuh dengan sedikit keras namun Danendra kini terpental sedikit jauh akibat benturan depan truk.

Kepala Danendra mengeluarkan darah, semua terlihat khawatir dan menghampiri Danendra yang terbaring dengan kepala yang berdarah.

"DANENDRA..." teriak Dania.

Dania dan teman-temannya segera menghampiri Danendra.

"Cepet bawa Danendra ke rumah sakit!" Seru Geral.

Lalu Leo dan Geral mengangkat Danendra dan membawanya ke mobil Leo.
Dania ikut masuk ke dalam mobil begitu juga Talitha yang memopong Dania.

"Ra.. bilang sama tante Tania Danendra dibawa ke rumah sakit."

Dara mengangguk kecil lalu berlari masuk ke rumah Danendra untuk memberitahu mamanya Danendra.

Sedangkan Danendra berada di mobil tengah dan dipangku oleh Dania sedangkan Tahlitha berada di samping Dania.

Setelah sampai di rumah sakit Danendra langsung dibawa ke ruang UGD. Semuanya hanya bisa menunggu di ruang tunggu.

Tidak beberapa lama Tania dan Daniel datang, Tania menangis ketika mengetahui Danendra mengalami kecelakaan.

"Tan.. yang sabar ya tante... Danendra pasti baik-baik aja." Kini Dara berusaha membuat Tania tenang sedangkan Dania yang kini sedang duduk masih menatap kosong ke arah pintu UGD.

"Semua karena gue," lirih Dania.

"Itu kecelakaan Dan... Berhenti nyalahin diri lo sendiri."

"Tapi memang ini salah gue Tha.."

Talitha berusaha mengelus punggung Dania agar temannya itu tenang. "Udah, enggak ada yang perlu disalahin."

"Gue harap Danendra baik-baik aja."

"Gue juga berharap gitu Dan.."

Semua orang masih menunggu sudah satu jam dokter dan perawat tidak keluar dari ruangan. Hal itu membuat semua terlihat khawatir.

Cklek.

Dokter baru saja keluar dan melepas maskernya, Tania dan Daniel langsung menghampiri dokter tersebut.

"Bagaimana keadaan anak kami, dok?" tanya Daniel yang masih tetap tenang meskipun dirinya khawatir.

"Pasien mengalami benturan yang cukup keras, namun tidak ada yang perlu dikhawatirkan ia telah melewati masa krisisnya dan sekarang ia hanya butuh istirahat sampai menunggu kesadaran dirinya."

Daniel mengangguk, "apa boleh kami masuk."

"Pasien akan dipindahkan ke ruang inap jadi tidak bisa masuk sekarang, kalau begitu saya pamit dulu."

"Terima kasih dok."

Dokter itu kembali ke ruangannya. Sedangkan Danendra siap di pindahkan ke ruang inap.

ALONE 2 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang