ALONE 2 || 43

45 7 0
                                        

Happy Reading guys...
Jangan lupa vote nya biar enggak kelupaan:)

Mengakhiri kehidupan bukanlah jalan keluar dari semua masalah, karena yang benar adalah mengawali kehidupan baru dengan mengikhlaskan apa yang telah terjadi.
_________________________________________________________

"Danendra?"

"Mawar?"

Gadis yang ada di depan Danendra bukanlah Mawar, melainkan Tamara.
"Lo ngapain di sini?"

"Lo yang ngapain, lo mau bunuh diri di sini?"

Tamara terdiam, ia menghapus air matanya. Lalu ia berjalan pergi menuruni tangga

Danendra merasa tidak dihiraukan langsung menyusul gadis itu, dan menahannya.

"Lo belum jawab pertanyaan gue," ucap Danendra.

"Pertanyaan yang mana?"

"Lo ngapain tadi, lo mau bunuh diri?"

Tamara menatap mata Danendra.
"Kalau iya kenapa, tapi karena lo--"

"LO GILA YA!" Seru Danendra.

Tamara tertegun melihat Danendra seperti berteriak kepadanya.

"Lo nggak mikirin mama lo, gimana perasaan dia kalau tau lo begini. Pikir pakai akal sehat."

"Ini bukan urusan lo."

"JELAS INI URUSAN GUE," bentak Danendra lagi.

"Lo kenapa sih?"

Danendra terdiam, lalu tatapan Tamara kini meredup. Tamara menarik tangannya dari Danendra.

"Gue nggak punya urusan sama lo," seru Tamara lalu kembali berjalan menuruni tangga.

Danendra bingung kenapa ia begitu peduli dengan gadis itu, namun beberapa lama ia sadar. Ia tidak mau terjadi apa-apa dengan gadis itu, ia tidak mau gagal menjaga seseorang lagi.

Danendra berlari mengejarnya, setelah itu menahan gadis itu lagi.

"Lo kenapa lagi sih?" Tamara berusaha melepaskan tangan Danendra. "Lepasin gue."

"Gue nggak akan lepasin lo, lo mau berusaha bunuh diri lagi kan?"

"Mau lo apa sih, ini sama sekali bukan urusan lo Ndra..."

"Kemarin lo mencampuri urusan gue, kenapa gue nggak bisa mencampuri urusan lo?"

"Ini beda.."

"Apa yang beda?"

Tamara terdiam, air matanya kembali mengalir.
"Lo nggak tau apa-apa soal gue."

"Terus lo tau apa soal permasalahan gue waktu itu, lo harus sadar lo mampu menasehati orang lain dengan berlagak sok pintar tapi lo sendiri aja bodoh."

Tamara seperti menerima tamparan keras dari kata-kata Danendra.

"Lo nggak punya akal sehat, bisa-bisa lo bunuh diri. Semua orang punya masalah, semua orang punya kebodohan, tapi hal yang paling bodoh adalah mengakhiri diri sendiri. Ibu lo ngelahirin lo susah payah, dan lo malah mau bunuh diri. Lo sehat?"

Tamara tidak bisa menjawab apa-apa di hadapan Danendra, ia terlalu takut. Ia takut justru kalau Danendra tahu tentangnya saat ini.

"Sekarang lo diem aja, lo udah sadar kan kalau lo itu bodoh."

Tamara makin menunduk kepalanya, melihat reaksi gadis di depannya membuat Danendra berhenti bicara. Ia sedang dalam keadaan marah, dan kini melihat orang yang ingin mengakhiri hidupnya membuat ia semakin marah.

ALONE 2 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang