Farhan dan Denis yang sempat syok langsung berteriak dengan keras
"Syahhh...syahhhhhh" suara kakak beradik itu mendominasi seluruh ruangan didalam masjid. Rara tampak terbengong-bengong mendengar maharnya. Bayangin ngitung duit 1 milyarnya membuat dia seperti sapi ompong untuk sesaat. Berkali-kali dia mengerjab dan memfokuskan pendengarannya. Pantas saja tadi ayah terlihat kaget membaca catetan dari dalam amplopnya.
"Silahkan pengantin perempuan bisa menempati tempat disebelah mempelai laki-laki, Alhamdulillah sudah halal ya.." kata MC mempersilahkan Rara untuk masuk ke dalam masjid. Dengan dibantu mama, sita dan juga MUA serta kedua asistenya, Rara melangkah memasuki masjid. Pelan dan pasti, rasa dag dig dug duer semakin dirasakannya. Mama menggenggam tangannya yang sudah dingin sedingin es balok. Mama mencoba memberikan semangat dan kehangatan untuk putrinya. Dilihatnya semua mata tertuju padanya. Rara tampak tersipu malu namun segera dia fokus ke depan, dilihatnya Dika sudah berdiri menunggunya di sebelah penghulu dan ayahnya. Beberapa yang hadir memuji kecantikannya, banyak yang mengatakan kalau wajah Rara manglingi. namun suara yang paling terdengar keras adalah suara Maura yang histeris ketika melihat Rara masuk ke dalam masjid.
"Bunda alla.. itu bunda ala...bunda ala tantik tayak plincesss.." anak itu tampak berdiri dan hendak menghampiri Rara, namun mama Laura menahannya dan membisikkan sesuatu, akhirnya Maura pun terlihat menurut dan kembali duduk dipangkuan mama laura. Rara duduk dengan dibantu oleh mbak-mbak MUA, memakai kebaya panjang dan jarik sangat menyulitkannya untuk bisa duduk dan bebas bergerak.
"Alhamdulillah...sekarang kita membaca do'a bersama, semoga pengantin selau berbahagia dan menjadi keluarga yang samawa" selanjutnya pak penghulu membaca do'a dan khutbah nikah. Yang kemudian di Aminin oleh semua yang hadir.
"Silahkan mbak Rara dan pak Dika bisa bersalaman..sudah halal cium kening juga boleh, untuk cium yang lain bisa di sesi berikutnya" kata MC yang disambut oleh gelak tawa dari hadirin. Rara tampak malu-malu meraih tangan Dika, dengan agak gugup di ciumnya punggung tangan suaminya itu.
" Lho..lho jangan buru-buru mbak Rara, sebentar adegannya belum di foto" kata MC lagi. Rara dan Dika pun mengulang adegan mencium tangan itu. Tampak Dika juga mencium kening Rara yang disambut oleh tepukan dari para hadirin. Hal itu membuat Rara semakin malu saja.
"Baiklah adegan cium mencium sudah kita lewati, selanjutnya kepada pengantin silahkan meminta do'a dan restu kepada ayahhanda serta ibunda" dibantu oleh mbak-mbak MUA, Rara dan Dika berdiri menuju ke ayah dan mama. Ayah tampak tegar melepas anaknya walau sebenarnya dalam hatinya sangat berat. Sedangkan mama sudah tampak mewek dan berderai air mata sejak tadi, tak henti-hentinya mengelap ingus yang sudah menganak sungai. Melihat mamanya nangis Rara pun menjadi ikutan mewek juga. Ayah dan mama berpesan kepada Dika, agar selalu menjaga Rara, mengingatkan jika jalannya salah serta membimbing nya ke jalan yang benar. Langkah selanjutnya berpindah ke papa frans dan mama Laura, sama dengan ayah, papa frans juga tampak tegar, berkali-kali papa frans menepuk pundak Dika sambil membisikkan sesuatu, sedangkan mama Laura juga tampak bersedih dan menitipkan pesan untuk Rara, agar selalu sabar menghadapi Dika, mama juga menitipkan kedua cucunya, agar Rara selalu menyayanginya. Akhirnya acara ijab qobul telah selesai, para hadirin dipersilahkan segera meninggalkan area masjid karena jam 11 masjid akan di gunakan untuk sholat Jum'at, bagi hadirin laki-laki bisa langsung mengikuti sholat Jum'at dan bagi yang perempuan bisa langsung ke gedung untuk persiapan walimatul ursy yang akan dilaksanakan ba'da Jum'at an dan dilanjut dengan acara resepsi. Rara tampak dibimbing menuju ke ruangan khusus di dalam gedung. Berada di dalam sebuah kamar yang didesain khusus, membuatnya sejenak merilekkan tubuhnyanya, rara merebahkan badannya diatas spring bad yang telah disediakan. Lumayan bisa sedikit menetralkan badanya, gunanya dalam hati. Untuk acara walimatul ursy Rara tidak perlu keluar, karena hanya pengantin laki-laki yang akan disalami oleh para undangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
muridku anakku
General Fictiongadis bernama Rara yang berusaha untuk menjadi seorang guru dan seorang ibu, mampukah Rara mencapai harapannya?