Author POV
Selesai nonton Farhan mengantar Rara kembali ke kostnya. Tak lupa tadi Rara juga sempat membelikan oleh-oleh untuk ayah, mama dan Denis. Karena besok Farhan sudah kembali kerja di kota j. Sore ini Rara teringat janjinya pada Maura untuk mengirim video cerita. Pasti anak itu sedang menunggu kiriman videoku..
Dibuatnya cerita yang asik dengan karakter suara tokoh-tokoh nya. Cerita kura-kura yang sedang lomba lari dengan kancil, sedikit meleceng dan tidak sama dengan isi buku cerita, biar gak plagiat. Halu-halu dikit gak apalah. Cukup 15 menit satu cerita telah Rara buat. Tak lupa diberi efek-efek gambar yang lucu-lucu. Biar Maura senang menontonnya nanti. Baru selesai mengedit video, hp nya berbunyi."Allo bundaa Alla..acalamualaikum..bundaaa" suara Maura selalu kencang jika berbicara.
"Hallo sayang.. waalaikumusalam.. sudah nggak sabar ya mau lihat video cerita bunda?"
"Bunda udh buatin celitanya?, Kan bunda lagi Atit. Kata papi kalo bunda Atit gak usah bikin celita dah" jelas Maura. "Nanti bunda gak cembuh-cembuh"
"Nggak kok sayang, bunda udah sembuh.. tadi cuma batuk sedikit aja" Rara mencoba menetralkan anak itu.
"Oke bunda kirim ya videonya" lanjut Rara kemudian
"Iya..iya buun..Ola seneng..dikilim ya bunda pidionya"
"Eeemmm..tapi tunggu dulu. Maura sudah ngaji belum hayo.. tadi sudah bobok siang kan?"
"Udah dong buun..tadi Ola udah bobok ciang, tlus ngaji sama kak Anggita"
"Oke anak Sholeha..bunda kirim ya..ditunggu ya sayang..".
"He.em buluan ya bunda alla.. acalamualaikum bunda"
5 menit kemudian video sudah siap dikirim. Kalau masih ditunda lagi nanti keburu ditelepon lagi sama Maura dan ditagih lagi. Sambil ngemil jajan yang dibelikan Farhan di mall Rara melanjutkan tugasnya membuat rpph untuk seminggu kedepan. Karena sudah puncak tema maka harus didesain semenarik mungkin kegiatan anak-anak di puncak tema nanti. Kegiatan ketik mengetik telah selesai. Dimatikannya laptop dan mulai direbahkanya tubuhnya. Lagi-lagi suara perutnya bunyi. Krucuk..krucukk.. Rupanya diganjal kripik juga nggak mempan. Harus di isi dengan makanan yang berat. "Harus ke depot Bu Ratmi dah" disambarnya pashmina yang tadi dipake ke mall. "Sekalian kotor dah, nangung yang mau di cuci" begitulah nasib anak kost. Harus hemat sehemat mungkin. Biar gajinya cukup hehehe. Sampai di depot Bu Ratmi tampak ramai pengunjung. Rupanya masih jam makan malam. Tempat favorit yang biasa Rara duduki juga sudah ada yang menempati. Akhirnya Rara memilih makan di teras dekat taman. Setelah memesan pesanannya Rara duduk dikursi panjang menghadap kolam didepan depot. Sedang asik menyantap makanannya tiba-tiba duduklah seorang laki-laki disebelahnya. Rara hanya melirik sambil terus mengunyah rempeyek kacang kesukaannya.
"Bunda Rara ya?" Terdengar laki-laki itu mulai menyapa
Rara menghentikan aksi kunyah mengunyah nya dan melihat ke arah suara yang menyapanya.
"Iya..oh anda, om nya Maura kan?" Rara mencoba mengingat-ingat siapa laki-laki yang duduk di sebelahnya.
" Eee.. beberapa kali kita ketemu tapi belum kenalan, Rendi" Rendi mengulurkan tangannya hendak berkenalan..namun Rara hanya mengatupkan kedua telapak tangannya di dada.
"Oh maaf" dengan salah tingkah Rendi menarik tangannya kembali dan menggaruk-gatuk kepalanya yang tidak gatal.
"Apa anda yang dulu membayari nasi Padang pesanan saya tempo hari. Kata Bu Ratmi namanya Rendi yang kost di depan itu" Rara menunjuk kost yang terlihat sangat mewah dan besar didepannya.
"Ahh..iya. tidak apa-apa kan?" Tanya Rendi kemudian takut Rara tidak enak hati.
"Makasih ya, saya belum mengucapkan terimakasih" jawab Rara sambil tersenyum dan mulai menyendok lagi. Rendi juga mulai makan setelah pesanannya sudah siap di depannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/250421167-288-k359845.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
muridku anakku
General Fictiongadis bernama Rara yang berusaha untuk menjadi seorang guru dan seorang ibu, mampukah Rara mencapai harapannya?