Menjelang dini hari Dika sampai dirumahnya. Tak lupa diantarkannya Rendi ke tempat kostnya terlebih dahulu. Di depan rumahnya tampak sepi dan lengang. Karena memang dia datang diwaktu orang lagi berada di alam mimpi. Mbok sum dan pak Rahmad bersemangat menyambut tuannya dan menurunkan barang-barang dari mobil sewa an.
"Oleh-olehnya taruh di meja makan aja mbok, setelah itu mbok sama pak Rahmad bisa istirahat. Maaf jadi menunggu saya pulang" begitu dilihatnya semua barang sudah dibawa masuk. Setelah mandi Dika kekamar melihat anak-anak nya. Tampak mama sedang tidur bersama Maura dan anggita. "Kasihan mama jadi repot mengurus kedua anakku" di tariknya selimut yang sedikit tersingkap. Rupanya Maura terbangun ketika Dika menyelimutinya. Matanya mengerjab dan hampir menangis memanggil papi nya. Dengan sigap Dika segera menggendong Maura agar tidak menangis dan membangunkan kakak dan omma nya. Dibawanya Maura tidur di kamarnya. Sambil minum susu di botol akhirnya Maura pun tertidur kembali dalam pelukan papinya.. pagi menjelang, mama dan Anggita tampak heboh melihat oleh-oleh dimeja makan yang sangat banyak.
"Omma, banyak banget ini", sambil di bukanya besek-besek terbuat dari batang bambu. "Apa'an nih omma? Tanya Anggita kemudian.
"Itu namanya tape git" kata mama sambil memindahkan ke Buffett sebelah meja makan.
"Apa omma.. tappe?" Anggita mengulang, " enak nggak? boleh aku icip?" Dibukanya satu besek dan di comot sedikit.."ihhh..manis ya rasanya" mbok sum tampak menggelengkan kepala melihat nona mudanya, rupanya anak orang gedongan tidak pernah makan tape sejak kecil heheheh...
**********************************
Perjalanan menuju kota Surabaya mengingatkannya pada awal rara melamar pekerjaan. Mama dan ayah mengantarkannya ke stasiun kota dan sama..mama masih tetap menangis melihatnya menaiki kereta. Bedanya hari ini Farhan dan Denis tak turut mengantarnya pula, karena adeknya harus kesekolah dan kakaknya ada meeting jam 06.30 pagi. Jam 05.45 kereta mulai bergerak meninggalkan stasiun.. bergerak perlahan semakin lama semakin cepat.., dari kaca dilihatnya mama dan ayah melambai-lambaikan tangan begitupun juga dengan Rara. Terus dilihatnya mama dan ayah sampai tak terlihat. Menggunakan kereta class ekonomi membutuhkan waktu kurang lebih 5 jam menuju kota Surabaya. Hari ini Karena bukan weekend dan bukan musim liburan, kereta tampak sepi dan banyak bangku-bangku penumpang yang kosong. Rara sangat menikmati perjalananya. Tepat pukul 09.54 kereta sampai di stasiun Wonokromo. Sejak keberangkatannya Dika sudah menelepon Rara, mengabarkan jika nanti akan di jemput pak Rahmad di stasiun. Sejak kejadian kemarin Rara selalu mengaktifkan hapenya.. hal itu berdampak pada seringnya Dika menghubunginya, seperti semalam Dika mengabarkan kalau dia sudah sampai dengan selamat di rumahnya. Rara yang sudah terlelap sampai terbangun melihat hape nya berbunyi, dan hanya dibalas dengan imoticon jampol dan senyum. Ingin rasanya di rijek lagi seperti kemarin. Namun dia takut kalau macan yang sudah tenang akan mengaum lagi. Benar saja, di depan stasiun tampak pak Rahmad sedang menunggunya. Sesekali dia melihat ke arah penumpang yang berjalan keluar. Pak Rahmad tergopoh-gopoh mendekati Rara yang mulai terlihat diantara para penumpang.
"Bunda Rara", panggil pak Rahmad. Rara yang merasa mendengar namanya disebut langsung menoleh ke arah suara.
"Assalamualaikum pak Rahmad" sapa Rara begitu sudah dekat.
"Waalaikumussalam bunda, mari saya bantu bawain tas nya" kata pak Rahmad sambil meraih tas di tangan Rara.
"Terimakasih pak, sudah lama menunggu pak?" Tanya Rara kemudian.
"Nggak kok bunda. Hanya 15 menitan" jawab pak Rahmad sopan. Setelah meletakkan tas kedalam bagasi dan mempersilahkan Rara untuk masuk, akhirnya mobil pun melaju memecah keramaian kota Surabaya.
"Langsung ke kost atau kemana ini Bun?" Tanya pak Rahmad di depan kemudi.
"Saya kangen dengan Maura pak, bisa tidak mengantar ke rumah Maura untuk mengantar boneka ini pak, saya dengar sejak saya workshop dan cuti kemaren, Maura tidak mau berangkat sekolah" Rara tampak bersedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
muridku anakku
General Fictiongadis bernama Rara yang berusaha untuk menjadi seorang guru dan seorang ibu, mampukah Rara mencapai harapannya?