Riuh tepuk tangan dari para tamu undangan menggema di dalam gedung.
"Wahh.. fans pak komandan banyak juga ya malam ini" kata MC disela-sela tepuk tangan para tamu. Tyo hanya tersenyum kemudian turun dari panggung dan berbaur kembali dengan ibunya yang sedang menikmati menu nasi kebuli. Dari tempatnya berdiri dika melirik rara yang hanya menunduk tanpa tau apa yang sedang dipikirkannya.
"Tibalah saatnya kita pada acara puncak malam hari ini, untuk kedua mempelai silahkan menuju ke atas panggung" Rara tampak mengerjab tak percaya. Karena dia benar-benar tidak mengetahui skenario tampilnya dika dimalam ini. Dika meraih tangan Rara untuk mengajaknya ke atas panggung. Sesampai diatas panggung, kemudian dia mengambil sebuah gitar yang telah disiapkan oleh crew. Dika duduk di kursi yang ada ditengah-tengah panggung dan Rara tampak berdiri disebelahnya. Para undangan bertepuk tangan dengan riuh menyambut tampilnya pasangan pengantin di atas panggung. Tiba-tiba Lampu sorot juga tertuju pada sepasang pengantin itu, Sedang lampu yang lain menyala dengan redup. Tampak seperti sedang ada konser K-POP dari Korea saja.
"Terimakasih untuk para undangan yang telah hadir pada malam ini, silahkan menikmati sajian yang telah kami siapkan, eee.. pada malam ini ijinkan saya menyanyikan sebuah lagu untuk istri saya tercinta yang telah menerima saya dengan segala kekurangan saya dan insha Allah saya akan selalu membahagiakannya, dan malam ini juga saya akan ditemani oleh kedua anak saya yang cantik-cantik..karena saya selalu jadi yang paling ganteng diantara wanita-wanita cantik yang ada dirumah. Anggita dan Maura, yuk temani papi bernyanyi disini" Dika memanggil kedua anaknya untuk naik diatas pentas. Seperti sudah di buat skenario, Anggita dan Maura langsung naik ke atas panggung, Anggita memakai dress panjang berwarna crem dengan hiasan di rambutnya, tampak sangat cantik dengan perpaduan sepatu kets putihnya, kemudian dia duduk di depan piano yang ada di pojok panggung, sedangkan Maura juga memakai dress panjang dan juga hiasan seperti Anggita, namun untuk sepatu anak itu memakai sepatu hot Frozen kesayangannya. berdiri disebelah Rara, Maura dengan PeDe nya tiba-tiba mengambil mix dan menggandeng tangan rara, anak kecil itu.. dengan suara cadel nya dia menyanyikan lagu keluarga Cemara diiringi oleh dentingan gitar Dika dan alunan not piano oleh Anggita.. entah kapan ketiganya mulai berlatih untuk acara malam ini, terlihat sangat kompak dan sudah dipersiapkan sebelumnya. banyak tamu yang mulai maju kedepan, mereka melihat betapa kompaknya keluarga Cemara di atas panggung sedang bernyanyi. Mama laura dan mama elis tampak berkaca-kaca melihat cucunya yang masih imut2 itu bernyanyi walau masih cadel.. dengan dibantu suara Dika dan Anggita akhirnya lagu keluarga Cemara selesai dinyanyikan...
Harta yang paling berharga
Adalah keluarga...
Istana yang paling indah adalah keluarga...
Puisi yang paling bermakna adalah keluarga...
Mutiara tiada tara adalah keluarga...Selamat pagi bunda...
Selamat pagi papi...
Mentari hari ini berseri indah...Terima kasih bunda...
Terima kasih papi...
Mentari hari ini berseri indahTerima kasih bunda...
Terima kasih papi...
Untuk tampil perkasa bagi kami putra putri yang siap berbakti...Di akhir lagu Anggita maju berkumpul dengan papi, Maura dan bunda nya.. saling berpelukan, Dika mencium kedua anaknya dan juga istrinya bergantian. bukan hanya sanak saudara saja, namun hampir seluruh tamu undangan merasakan suasana yang sangat haru dan juga bahagia. Tak henti-hentinya seluruh tamu bertepuk tangan dan bahkan banyak yang berkata kalau keluarga baru Dika adalah keluarga yang harmonis, do'a-do'a terbaik mereka ucapkan untuk keluarga baru Dika.
Acara resepsi selesai pukul 11 malam. Maura sudah tampak tertidur diatas pangkuan mama Laura, Anggita juga sudah mengantuk berat dan berkali-kali tertidur dengan bersandar pada papa frans. Sedangkan tamu-tamu yang lain sudah pada pulang, hanya tersisa keluarga inti dan asisten Dika.
KAMU SEDANG MEMBACA
muridku anakku
Ficción Generalgadis bernama Rara yang berusaha untuk menjadi seorang guru dan seorang ibu, mampukah Rara mencapai harapannya?