33. Sebuah Bukti

86 5 1
                                    

••••

Happy Reading ❤️
_________________

Sudah dua hari ini Ryan tidak bertemu dengan Kyara, bukan tanpa sebab, ke-duanya sama-sama sibuk dengan kegiatannya di sekolah. Di hari terakhir PKS nanti akan di adakan karnaval kelas, kelas sepuluh dan kelas sebelas wajib mengikuti kegiatan karnaval ini. Sedangkan kelas dua belas, mereka akan menampilkan sebuah persembahan untuk adik kelasnya. Sebagai tanda perpisahan mereka karena setelah kegiatan PKS selesai, mereka akan di sibukkan dengan soal-soal latihan ujian untuk pemantapan menuju Ujian Nasional.

Sekarang ini Ryan sedang berada di kelasnya, berkumpul berasama wali kelas dan teman-temannya. Mereka sedang membahas pertunjukan apa yang akan mereka tampilkan dari hari puncak nanti.

Ting!

Satu notifikasi masuk dari handphone Ryan. Denga cepat Ryan mengecek pesan itu, berharap nama Kyara yang ada layar handphone nya. Namun nihil, bukan Kyara yang memberinya pesan padahal ia sudah berharap gadis itu memberinya kabar. Ryan sengaja tidak mematikan data seluler nya, agar memudahkan Kyara untuk menghubungi nya. Tapi memang sepertinya pacarnya itu sibuk, buktinya sedari tadi Kyara tidak menghubungi Ryan. Karena penasaran Ryan membuka pesan itu, ia sedikit terkejut saat membaca isi pesan itu.

+62××××××
Online

+62××××××
Gue tau satu fakta tentang cewek lo.

Ryan tidak merespon pesan itu, namun lagi-lagi handphonenya berbunyi.

+62××××××
Lo harus tau, hubungan sepupu lo sama pacar lo itu udah sejauh mana.

Deg!
Ryan terkejut saat membaca pesan yang ke-dua itu. Apa maksud orang ini, tapi kenapa tiba-tiba Ryan menjadi khawatir.

Anda
Lo siapa?
Tau apa Lo soal hubungan cewek gue sama sepupu gue?!

+62×××××
Kalo lo mau tau, besok Lo temuin gue. Perlu lo tau, cewek lo gak sepolos yang lo pikirin.

+62××××××
Lo setuju?

Read

Ryan mematikan data seluler nya, sekarang fokus anak itu sudah terbagi. Bahkan ia tidak bisa berpendapat bersama teman-temannya saat ini.

_______

Kyara berjalan menyusuri koridor kelas dua belas untuk menemui Ryan. Gadis itu baru saja selesai membuat ornamen untuk karnaval nanti, dan sekarang ia akan menemui pacarnya.

"Kak Ryan!!" teriak Kyara sambil tersenyum kepada Ryan. Gadis itu mengambil duduk di sebelah Ryan yang sedang duduk anteng dengan handphone yang tak lepas dari genggaman nya.

"Baru ingett, kalo udah punya pacar??" tanya Ryan sambil mengangkat sebelah alisnya.

Kyara mengerutkan keningnya heran, "ihh kak Ryan, apasih. Masa gitu aja marah, cuma dua hari kok kak bukan dua abad," kekeh Kyara.

"Iya dua hari, terus kenapa gak ngasih kabar?Kamu kek nya seneng bikin aku khawatir iya?" Pertanyaan Ryan itu seolah sedang mengintimidasi Kyara.

"Ya aku capek, pulang sore terus. Nyampe rumah aku langsung tidur, gak buka hp sama sekali," jelas Kyara, Ryan hanya diam sambil terus pokus ke layar handphone nya.

My Dear Senior (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang