42. Comeback To Me

110 5 4
                                    

••••

Happy Reading ❤️
_________________

Ryan dan keluarganya sedang melangsungkan sarapan pagi mereka. Seperti itu lah aktivitas Ryan sebelum berangkat kerja, mengawali paginya untuk makan bersama dengan kedua tangannya.

Setelah perusahaan Papa-Nya Ryan yang urus. Arya lebih sering menghabiskan waktunya di rumah bersama istrinya. Ia juga masih suka mengunjungi kantor namun tidak sesering dulu.

"Papa denger Bara bentar lagi mau nikah ya Yan?" tanya Arya kepada anaknya.

"Iya Pa," jawab Ryan.

"Kalo kamu kapan Yan? Jangan terlalu cuek lah kamu jadi cowok, nanti jadi perjaka tua kamu," ucap Arya, membuat anaknya itu memutar bola matanya jengah. Ryan malas jika kedua orangtuanya sudah membahas pernikahan.

"Yang di katakan Papa kamu itu bener Yan. Mama pengen kayak temen-temen Mama yang udah pada gendong cucu," keluh Sindi.

"Ryan belum mikirin itu Ma, Pa. Ryan masih mau sendiri, Ryan masih mau bebas dan Ryan mau pokus sama kerjaan Ryan dulu," jelas Ryan membuat kedua orangtuanya menghembuskan nafasnya pasrah.

"Kamu udah punya segalanya Yan. Masa depan kamu udah cerah, kamu udah mapan. Usia kamu juga udah cukup matang untuk menikah. Apalagi yang kamu tunggu?" tanya Arya.

Aku nunggu dia Pa. Aku nunggu dia yang pergi karena kesalahan aku. Aku mau dia yang jadi istri aku, bukan orang lain. Batin Ryan.

"Tadinya Mama mau jodohin kamu sama Sila. Temen kamu waktu SMA itu," jelas Sindi.

"Papa setuju, kamu gimana Yan? Kamu kan udah kenal lama sama Dia, jadi kamu udah tau kepribadian dia seperti apa. Jadi di antara kalian gak akan canggung lagi," ujar Arya.

"Ryan gak mau di jodohin. Ryan udah dewasa, Ryan bisa cari jodoh Ryan sendiri. Ryan masih laku," pungkas Ryan.

"Aku berangkat Ma, Pa," final Ryan-berpamitan kepada kedua orangtuanya dan langsung meninggalkan mereka.

Arya dan Sindi yang menyadari perubahan sikap anaknya itu hanya diam. Mereka sudah merusak mood anaknya. Akhir-akhir ini Ryan memang sedikit sensitif, apalagi soal pernikahan.

•••

Ryan mempercepat langkahnya agar tidak terlambat untuk bertemu dengan klien pentingnya. Hari ini begitu banyak masalah yang menimpanya, tadi pagi pria itu terjebak macet yang membuatnya menjadi terlambat ke kantor. Dan sekarang, ban mobil yang di tumpangi nya tidak sengaja melindas paku. Membuat Ryan harus meninggalkan mobilnya dan mencari Taxi.

Hilman, Sekretaris nya yang menyebalkan itu malah terlibat kecelakaan kecil karena menabrak tukang Siomay di pinggir jalan. Sungguh sangat ceroboh. Hilang sudah citra Ryan sebagai CEO yang selalu disiplin dan tepat waktu. Sekretaris nya itu sangat sulit di andalkan di saat situasi seperti ini.

Dulu pernah Ryan memberikan tugas kepada Hilman untuk mencari keberadaan Kyara. Namun pria itu tidak membuahkan hasil sama sekali.

Ryan merapikan rambut dan pakaiannya yang sedikit berantakan, karena pria itu sedikit berlari sat tadi sedang mencari Taxi. Ia mengela nafasnya lega saat melihat klien pentingnya masih setia menunggu.

My Dear Senior (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang