•••
Hari ini Kyara tampak bersemangat menuju kantin, ia berlarian di koridor sekolah sambil bersenandung kecil membuat dirinya seperti gadis kecil. Chika dan Lyli hanya menggelengkan kepala melihat tingkah temannya itu.
Sudah dua Minggu kyara sekolah di SMA HASTA KARYA. Sejak Kyara di panggil ke ruang BK karena bolos di UKS ia jadi lebih sering bangun pagi, karena ia tidak suka mendatangi ruangan itu lagi. Semua orang sudah tahu tentangnya, sudah tahu tentang hubungan nya dengan Bara.
Jadi tidak heran jika ada kakak kelas perempuan yang baik padanya, itu hanyalah cara agar mereka bisa dekat dengan Bara, tapi Kyara meresponnya dengan baik.
Sesampainya di kantin Kyara langsung duduk di bangku sambil menunggu kedatangan Kakaknya begitupun Chika dan Lyli. Tak lama mereka yang di tunggu-tunggupun datang. Dari arah luar Bara, Ryan, Dio, dan Galang berjalan beriringan. Suara riuh mulai terdengar dari penjuru kantin.
Kyara yang melihat kedatangan mereka langsung tersenyum sambil melambaikan tangannya ke arah Bara. Bara pun hanya membalasnya dengan senyuman.
"Ya ampun kak Bara senyum."
"Tapi cogan satu laginya gak senyum, masih kurang."
"Itu pasti kak Bara senyum kek gue."
"Cih, pede amat Lo, dia tuh senyum sama Adeknya."
"Ihhh kiuttt."
"Cute, bukan kiutt."
"Sama aja kali."
"Pengen jadi Kyara deh, biar ketemu Bara tiap hari."
Begitulah kira-kira celotehan para wanita ketika melihat Most wanted lewat di depannya. Bara langsung menghampiri Kyara dan duduk di sebelah nya.
"Hai Abang," sapa Kyara sambil melambaikan tangannya. Bara hanya membalasnya dengan senyuman sambil mengacak-acak rambut Kyara. Kyara yang mendapatkan perlakuan seperti itu hanya memajukan bibirnya.
"Ya elah lu pada kayak gak ketemu se abad aja," tutur Dio.
"Apasih kak Di, nyambung aja." Ucapnya ketus.
"Ehh ada kak Ryan sama kak Galang juga, hai kak Ryan hai kak Galang," sambungnya sambil tersenyum. Ryan dan Galang hanya membalasnya dengan deheman.
"Gue kagak di sapa Ky?" tanya Dio dengan muka melasnya.
"Kan tadi udah," jawaba kyara.
"Kan tadi Lo cuma ngomong 'Apasih kak Di, nyambung aja' gitu, gak nyapa," ucap Dio.
"Ihh nyebelin sama aja ini juga Kya udah ngomong sama kak Dio," elak gadis itu tak mau kalah.
"Iya deh iya gue ngalah, betina selalu benar," tutur Dio pasrah.
"Nah itu tau," sambung Kyara.
"Udah-udah Lo gak bakal selesai ngadepin adek gue," lerai Bara di sela-sela keributan Kyara dan Dio. Dio hanya menghembuskan nafasnya kasar.
"Eh Kyara lupa, kak Kyara boleh minta no rekening nya kakak?" tanya kyara kepada Ryan sambil menyodorkan Handphone-nya. Cowok itu langsung mengambil handphone Kyara dengan cepat ia mengetik sesuatu lalu mengembalikannya lagi ke pemiliknya.
"Beres. Tuh kak uangnya udah Kya ganti ya," ucap gadis itu sambil menyodorkan Handphone nya yang ber aksesoris serba Pink itu ke wajah Ryan. Ryan hanya membalasnya dengan deheman.
"Tuh Bang, Kya udah gantiin uangnya kak Ryan," ucapnya lagi sambil tersenyum kepada Bara.
"Bagus. Lain kali jangan ngutang lagi sama orang, ya kalo mau ngutang ke orang yang gak gue kenal kek, ini Lo malah ngutang sama temen gue. Malu-maluin," kata Bara panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dear Senior (END)
Teen Fiction•••• Berawal dari keteledoran Kyara, gadis lucu dan cantik yang membuatnya harus berurusan dengan Ryan si ketua OSIS di sekolah barunya. Kejadian yang tidak disengaja itu membuat Kyara malah semakin jauh masuk kedalam hidup Ryan. Dan memporak-porand...